ABSTRAK Lani Hashina Mailawani
PUBLIC yana mulyana COVER Lani Hashina Mailawani
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Lani Hashina Mailawani
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Lani Hashina Mailawani
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Lani Hashina Mailawani
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Lani Hashina Mailawani
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Lani Hashina Mailawani
PUBLIC yana mulyana BAB 6 Lani Hashina Mailawani
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Lani Hashina Mailawani
PUBLIC yana mulyana
Aripiprazol merupakan obat antipsikotik yang memiliki sifat polimorfisme yang
tinggi dan dapat berada dalam beberapa bentuk kristal dengan stabilitas yang
berbeda. Pada penelitian ini dikaji pengaruh eksipien dan temperatur terhadap
stabilitas aripiprazol. Uji stabilitas dilakukan terhadap campuran fisik
aripiprazol:eksipien (1:1), uji stabilitas dengan desain eksperimental rancangan
acak kelompok orde fraksional terhadap aripiprazol dengan campuran eksipien,
dan uji stabilitas pada campuran fisik aripiprazol:eksipien (1:1) setelah pemanasan
pada suhu 60
o
C selama 24 jam. Pada campuran fisik 1:1, aripiprazol dicampur
bersama laktosa monohidrat (APZ-LM), mikrokristalin selulosa (APZ-MS),
amilum jagung (APZ-A), hidroksipropil selulosa (APZ-HS), dan magnesium
stearat (APZ-M). Pengujian stabilitas dilakukan dalam climatic chamber suhu
40
o
C±2
o
C, RH 75%±5% dalam periode waktu tertentu. Konsentrasi aripiprazol
yang tersisa dalam campuran fisik ditentukan dengan kromatografi cair kinerja
tinggi. Identifikasi profil termal kristal dan perubahan struktur internal kristal
dilakukan dengan menggunakan Differential Scanning Calorimeter (DSC) dan
Powder X-ray Diffractometry (PXRD). Hasil pengujian menunjukkan konsentrasi
aripiprazol dalam campuran fisik bersama eksipien (1:1) tidak berbeda secara
signifkan dengan aripiprazol tunggal, kecuali pada campuran APZ-HS setelah 35
hari penyimpanan. Hasil uji stabilitas dengan desain eksperimental rancangan
acak kelompok orde fraksional menunjukkan bahwa stabilitas formula terbaik
yaitu campuran X dengan konsentrasi aripiprazol yang tersisa adalah 90,84% dan
tidak berbeda secara signifikan dengan aripiprazol tunggal. Pemanasan aripiprazol
dan campuran fisik 1:1 pada suhu 60
o
C selama 24 jam dapat meningkatkan
stabilitas aripiprazol. Pada uji stabilitas selama 35 hari, penurunan konsentrasi
aripiprazol dengan proses pemanasan hanya sekitar 2,20% sedangkan penurunan
konsentrasi aripiprazol tanpa proses pemanasan yaitu sekitar 8,30%. Berdasarkan
pengujian menggunakan DSC didapat tiga puncak endotermik yaitu pada 93,90
o
C,
143,73
o
C, dan 151,83
o
C yang menunjukkan bahwa aripiprazol berada dalam
bentuk metastabil, sedangkan pengujian dengan PXRD menunjukkan kemiripan
dengan aripiprazol form III.