digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Desy Natalia
PUBLIC yana mulyana

Tuntutan masyarakat semakin tinggi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu akibat biaya kesehatan yang semakin tinggi. Tempat-tempat penyelenggara pelayanan kesehatan bersaing untuk memberikan pelayanan bermutu yang berorientasi pada pasien agar menjadi rumah sakit ternama dan terdepan. Oleh karena itu, mutu pelayanan perlu ditingkatkan dan dievaluasi berkala guna meningkatkan kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi mutu pelayanan farmasi rawat jalan salah satu rumah sakit swasta di Kota Bandung berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional secara cross sectional yang dilakukan secara konkuren dan retrospektif. Data waktu tunggu pelayanan resep, kepuasan pasien, dan kesalahan pemberian obat dianalisis secara statistik lalu dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata waktu tunggu pelayanan resep non racikan adalah 18 menit 26 detik ± 9 menit 12 detik dengan jumlah lembar resep dengan waktu tunggu ?30 menit sebesar 12,5%. Rata-rata waktu tunggu pelayanan resep racikan adalah 29 menit 4 detik ± 10 menit 31 detik dengan jumlah lembar resep dengan waktu tunggu ?60 menit sebesar 2,01%. Dari 381 lembar resep terdapat kesalahan pemberian obat bersifat Kejadian Tidak Cedera (KTC) yaitu salah memberikan jenis obat 0%, salah memberikan dosis 1,05%, salah pasien 0%, dan salah jumlah 0,26%. Dari 100 responden menyatakan bahwa 21% sangat puas, 64% puas, dan 15% cukup puas terhadap pelayanan kefarmasian. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata waktu tunggu pelayanan resep dan kepuasan pasien telah memenuhi standar pelayanan minimal rumah sakit sedangkan indikator mutu tidak adanya kesalahan pemberian obat tidak memenuhi standar.