digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nurbaiti Khoirunnisa
PUBLIC yana mulyana

Hipertensi merupakan penyakit kronis yang memerlukan terapi obat secara terus menerus untuk mencegah kerusakan organ lebih lanjut. Agar tujuan terapi tercapai dengan baik diperlukan pemantauan terapi hipertensi. Puskesmas memiliki program khusus untuk menangani pasien dengan penyakit kronis yaitu prolanis. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ketepatan penggunaan obat antihipertensi (OAH) dan efektivitas terapi pada pasien prolanis dan non prolanis. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan menggunakan teknik random sampling dengan jumlah sampel ditetapkan berdasarkan metode Slovin, dimulai dengan pengkajian penggunaan OAH yang dibandingkan dengan Kriteria Penggunaan Obat (KPO) yang telah ditetapkan sebelumnya kemudian dilanjutkan dengan pengkajian efektivitas terapi yang dibandingkan dengan standar JNC VIII. Untuk mengidentifikasi faktor pola hidup dan kepatuhan dilakukan melalui penyebaran kuisioner dan wawancara pada periode Desember 2015 hingga Februari 2016. Ditemukan ketidaktepatan seleksi obat sebanyak 83,08 dan 74,74% untuk prolanis dan non prolanis berturut-turut, ketidaktepatan seleksi dosis yang terjadi pada prolanis sebanyak 4,62% serta interaksi obat sebanyak 40% dan 26,31% pada prolanis dan non prolanis secara berturut-turut. Potensi terjadinya masalah terkait obat pada tiap kunjungan prolanis adalah 132,3% dan 105,26% pada non prolanis. 450 kunjungan yang terdiri dari 260 kunjungan prolanis dan 190 kunjungan non prolanis dan ditemukan ketidakefektifan terapi 35,77% pada prolanis dan 50% pada non prolanis tetapi hasil tersebut tidak berbeda signifikan berdasarkan statistik (p = 0,87). Faktor pola hidup dan kepatuhan yang dilakukan pasien dengan terapi tidak efektif adalah tidak rutin minum OAH, indeks massa tubuh lebih dari 24,9 kg/m 2 , tidak rutin olahraga, pola makan tidak sesuai DASH dan merokok.