Obesitas merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan lemak yang berlebih. Daun
binahong dan daun tempuyung digunakan oleh masyarakat secara tradisional untuk mengatasi
kegemukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukkan adanya aktivitas antiobesitas pada ekstrak
daun tempuyung dan kombinasinya dengan ekstrak daun binahong. Pengujian antiobesitas dilakukan
secara in vivo pada tikus Wistar jantan yang diinduksi dengan makanan tinggi karbohidrat. Sebanyak
28 ekor hewan uji dibagi secara acak menjadi 7 kelompok: normal, kontrol, orlistat 21,6 mg/kg bb,
B100 (binahong 100 mg/kg bb), T100 (tempuyung 100 mg/kg bb), B50+T50 (kombinasi binahong 50
mg/kg bb dan tempuyung 50 mg/kg bb), dan B100+T100 (kombinasi binahong 100 mg/kg bb dan
tempuyung 100 mg/kg bb). Selain kelompok normal, seluruh kelompok hewan uji diinduksi dengan
makanan tinggi karbohidrat selama 42 hari. Selanjutnya, bahan uji diberikan selama 14 hari dengan
tetap disertai pemberian makanan tinggi karbohidrat. Adapun parameter pengukuran meliputi bobot
badan, indeks makanan, indeks feses, kadar kolesterol dan kadar trigliserida. Terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok B100, T100, B50+T50, dan B100+T100 dibandingkan dengan
kelompok kontrol (p<0,05) pada hasil pengukuran parameter kenaikan bobot badan dan kadar
trigliserida. Kombinasi ekstrak binahong 50 mg/kg bb dan tempuyung 50 mg/kg bb memiliki aktivitas
antiobesitas yang paling baik.