digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Obesitas merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan lemak yang berlebih. Daun binahong dan daun tempuyung digunakan oleh masyarakat secara tradisional untuk mengatasi kegemukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukkan adanya aktivitas antiobesitas pada ekstrak daun tempuyung dan kombinasinya dengan ekstrak daun binahong. Pengujian antiobesitas dilakukan secara in vivo pada tikus Wistar jantan yang diinduksi dengan makanan tinggi karbohidrat. Sebanyak 28 ekor hewan uji dibagi secara acak menjadi 7 kelompok: normal, kontrol, orlistat 21,6 mg/kg bb, B100 (binahong 100 mg/kg bb), T100 (tempuyung 100 mg/kg bb), B50+T50 (kombinasi binahong 50 mg/kg bb dan tempuyung 50 mg/kg bb), dan B100+T100 (kombinasi binahong 100 mg/kg bb dan tempuyung 100 mg/kg bb). Selain kelompok normal, seluruh kelompok hewan uji diinduksi dengan makanan tinggi karbohidrat selama 42 hari. Selanjutnya, bahan uji diberikan selama 14 hari dengan tetap disertai pemberian makanan tinggi karbohidrat. Adapun parameter pengukuran meliputi bobot badan, indeks makanan, indeks feses, kadar kolesterol dan kadar trigliserida. Terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok B100, T100, B50+T50, dan B100+T100 dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05) pada hasil pengukuran parameter kenaikan bobot badan dan kadar trigliserida. Kombinasi ekstrak binahong 50 mg/kg bb dan tempuyung 50 mg/kg bb memiliki aktivitas antiobesitas yang paling baik.