Suplemen klorofil (klorofilin) yang beredar di pasaran berada dalam bentuk termodifikasi yaitu
penggantian logam inti dari magnesium menjadi tembaga. Substitusi logam inti ini bertujuan
untuk meningkatkan kestabilan kimia senyawa serta efek antioksidan. Namun logam inti tembaga
dapat lepas menjadi ion tembaga bebas akibat berbagai hal seperti proses pembuatan yang
kurang baik, pH dan suhu ekstrim serta akibat proses pencernaan dalam tubuh. Tembaga sebagai
mikronutrien dibutuhkan tubuh dalam batas tertentu. Menurut Bundesinstitut für
Risikobewertung (BfR), batas mencukupi untuk konsumsi tembaga adalah 1-1,5 mg/hari dan batas
atas aman untuk konsumsi tembaga adalah 5 mg/hari untuk orang dewasa dan 1-4 mg/hari untuk
anak-anak dan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar ion tembaga bebas per
takaran saji dan menghitung asupan tembaga total per takaran saji dari suplemen klorofilin.
Identifikasi klorofilin pada lima sampel suplemen klorofilin menggunakan spektrofotometri UV-
Vis. Penetapan kadar ion tembaga bebas dan kadar tembaga total dilakukan menggunakan
spektroskopi serapan atom (SSA) mengacu pada metode analisis Joint Expert Committee on Food
Additives Food and Agriculture Organization (JECFA FAO). Metode diverifikasi dengan
menentukan parameter yaitu linearitas, batas deteksi, batas kuantifikasi, presisi dan akurasi. Dari
lima sampel yang diidentifikasi, dua sampel positif mengandung klorofilin dan tiga diantaranya
diduga negatif palsu. Hasil verifikasi metode penetapan kadar ion tembaga bebas dan kadar total
tembaga menunjukkan bahwa parameter linearitas, akurasi, dan presisi telah memenuhi syarat
penerimaan. Pada perhitungan asupan kadar ion tembaga bebas, dua sampel dapat
terkuantifikasi yaitu 122,27 ± 3,4 µg/hari dan 20,8 ± 4,7 µg/hari. Jumlah asupan total tembaga dari
lima sampel berturut-turut adalah 6,73 ± 0,22 mg/hari, 1,87 ± 0,055 mg/hari, 0,13 ± 0,015
mg/hari, 2,14 ± 0,09 mg/hari, dan 1,69 ± 0,026 mg/hari. Dari lima sampel yang telah dianalisis,
satu sampel teridentifikasi memiiliki kadar tembaga total yang melebihi batas yaitu 5 mg/hari dan
berpotensi menyebabkan keracunan. Kadar ion tembaga bebas pada dua sampel yang
terkuantifikasi masih dalam syarat produk yaitu 200 mg/kg.