ABSTRAK Nurani Istiqomah
PUBLIC yana mulyana
COVER Nurani Istiqomah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Nurani Istiqomah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Nurani Istiqomah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Nurani Istiqomah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Nurani Istiqomah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Nurani Istiqomah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Nurani Istiqomah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Nurani Istiqomah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Tuberkulosis laten disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (Mtb) yang persisten dalam
makrofag. Karena transfeksi senyawa yang rendah, terdapat tantangan untuk menghantarkan obat
antituberkulosis untuk mencapai Mtb yang persisten tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menentukan formula optimum dari nanostructured lipid carrier (NLC) rifampisin dengan permukaan
yang dimodifikasi dengan penambahan agen pentarget makrofag berupa manosa, untuk memimik
transfeksi Mtb ke dalam makrofag. Sistem tersebut disebut dengan nanokomposit. D-manosa
dikonjugasikan dengan kitosan menggunakan agen pereduksi amin yaitu natrium
triasetoksiborohidrida. Konjugasi manosa dengan kitosan yang dapat melingkupi NLC, membuat
manosa dapat menempel pada NLC. Hasil konjugasi dikarakterisasi dengan spektrofotometri FTIR
dan hasilnya menunjukan adanya perubahan bilangan gelombang pita amida dan pembentukan
basa Schiff. Sediaan nanokomposit dibuat dengan mengemulsikan fasa minyak yang terdiri dari
stearil alkohol, asam oleat, rifampisin, dengan fasa air yang terdiri dari Tween®80, konjugat kitosanmanosa. Solidifikasi partikel dilakukan dengan metode gelasi ionotropik menggunakan STPP.
Optimasi formula dilakukan dengan desain faktorial fraksional (FFD) dan desain Box-behnken
dengan memilih faktor-faktor yang berpengaruh. Faktor yang dipilih dalam FFD yaitu rifampisin,
lipid, Tween®80, konjugat, dan STPP, dengan 2 level konsentrasi. Sedangkan faktor pada Boxbehnken design adalah lipid, Tween®80, dan konjugat. Respon yang diamati yaitu ukuran partikel,
efisiensi enkapsulasi dan drug loading. Hasil nanokomposit optimum memiliki diameter partikel
766.1 ± 57.56 nm dengan indeks polidispersitas 0.32 ± 0.02, potensial zeta ????3,20 ± 1,75 mV,
efisiensi enkapsulasi 91,54 ± 0,18 % dan drug loading 36,62 ± 0,07%. Profil pelepasan rifampisin
hampir mirip pada pH 5,2 maupun 7,4. Formula nanokomposit rifampisin ini berpotensi untuk
dikembangkan lebih lanjut sebagai pentarget Mtb yang persisten dalam makrofag.
Kata kunci: obat antituberkulosis, nanokomposit, lipid nanostruktur, rifampisin, manosa, kitosan,
desain eksperimen