Ibuprofen merupakan obat antiinflamasi non-steroid (AINS) yang termasuk kelas II dalam Sistem Klasifikasi Biofarmasetik (kelarutan rendah dan permeabilitas tinggi). Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan laju disolusi ibuprofen dengan teknik dispersi padat menggunakan pembawa PEG 6000 dan Poloxamer 188. Dispersi padat dibuat dengan metode penguapan pelarut. Dispersi padat dengan pembawa PEG 6000 dibuat dalam perbandingan 1:0,5, 1:1 dan 1:1,5 dengan pembawa poloxamer 188 dibuat dalam perbandingan 1:0,5, dan dengan pembawa kombinasi PEG 6000 — poloxamer 188 dibuat dalam perbandingan 1:1:0,1, 1:1:0,25; 1:1:0,5. Campuran fisik dibuat pada setiap formula dispersi padat sebagai perbandingan karakteristik disolusi. Uji disolusi dilakukan terhadap ibuprofen murni, ibuprofen hasil rekristalisasi, dispersi padat dan campuran fisik. Kadar ibuprofen dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum 221 nm. Analisis hasil uji disolusi dibandingkan dengan menghitung efisiensi disolusi setiap formula dan faktor kemiripan antarformula. Dispersi padat dengan pembawa PEG 6000 — poloxamer 188 1:1:0,25 menunjukkan efisiensi disolusi terbesar yakni sebesar 67,53 ± 0,88% dalam 60 menit. Analisis dengan FTIR menunjukkan tidak ada interaksi kimia antarsenyawa yang terjadi pada dispersi padat. Karakterisasi dengan XRD menunjukkan penurunan intensitas ibuprofen pada dispersi padat yang menunjukkan penurunan kristalinitas ibuprofen. Karakterisasi dengan SEM menunjukkan bentuk partikel dispersi padat yang berbeda dengan ibuprofen.