digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Putra Azhiz
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Putra Azhiz
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Putra Azhiz
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Putra Azhiz
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Putra Azhiz
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Putra Azhiz
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Putra Azhiz
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Putra Azhiz
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Perairan Morowali memiliki berbagai potensi dan keunikan, diantaranya: daerah pengembangan budidaya rumput laut, daerah pertemuan tiga lempeng utama, dan daerah potensi tangkapan ikan. Selain itu, daerah ini kini tengah gencar dikembangkan karena adanya potensi sumber daya mineral berupa endapan nikel laterit. Terlepas dari potensi yang ada, penelitian terkait hidrodinamika perairan di daerah ini masih minim. Dalam penelitian ini dikaji hidrodinamika berupa pasang surut dan arus pasut di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Penelitian dilakukan menggunakan model hidrodinamika DELFT3D. Simulasi dilakukan menggunakan gaya pembangkit pasut. Data input yang digunakan didapatkan dari Tide Model Driver atau TMD (pasut), Global Bathymetry Chart of the Oceans atau GEBCO (batimetri) dan data lapangan hasil pengukuran (verifikasi pasut dan batimetri). Dilakukan analisis harmonik untuk menentukan tipe pasut dan pola arus digambarkan secara spasial. Dari hasil model didapatkan nilai RMSE sebesar 0,06 m, percent error 8,32 %, dan bilangan aida ???????? 1,03 dan ???????? 1,27. Berdasarkan nilai Formzahl yaitu 0,87 tipe pasut pada daerah kajian adalah campuran condong semidiurnal. Komponen dominan pada daerah kajian adalah M2 dengan amplitudo sebesar 0,45 – 0,6 m. Kecepatan rata-rata maksimum mencapai 0,021 m/s dengan arah penjalaran arus utara – selatan pada saat surut menuju pasang dan pasang tertinggi serta selatan – utara pada saat pasang menuju surut dan surut terendah namun nilai tersebut hanya memperhitungkan pasut sebagai input. Nilai arus residu melebihi nilai arus pasut untuk data lapangan sehingga dapat disimpulkan bahwa Perairan Morowali didominasi oleh arus residu.