digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hartono Wijaya
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pemanasan global diproyeksikan akan menyebabkan perubahan pada sirkulasi skala besar, seperti sirkulasi Hadley dan manifestasinya sebagai monsun dan zona konvergensi intertropis. Sirkulasi ini adalah pendorong utama pola hujan anual di Benua Maritim, sehingga perubahannya dapat juga menyebabkan perubahan pada pola hujan di Benua Maritim. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan pada pola hujan anual di Benua Maritim yang belum diketahui dalam pemanasan global melalui zonasi pola hujan dan meninjau proyeksi perubahan zonasi tersebut. Daratan Benua Maritim dibagi menjadi 3 zona berdasarkan analisis harmonik siklus anual dan semi-anual pola hujannya, yaitu zona anual, campuran, dan semi-anual. Zonasi pada data observasi historis menggunakan MSWEP dibandingkan dengan zonasi pada data proyeksi iklim dari 5 model CORDEX-SEA CMIP5. Data proyeksi iklim tersebut diperoleh dari menambahkan selisih antara simulasi historis dan proyeksi masa depan model iklim ke dalam data observasi. Akhirnya, dilihat korelasi antara pola hujan dengan konvergensi transpor kelembapan. Dari proyeksi iklim diidentifikasi pertambahan luas zona pola hujan anual (-1.7% hingga +17.7%) diiringi pengurangan luas zona pola hujan campuran (-12.2% hingga +3%) dan semi-anual (-6% hingga -0.3%), dengan perubahan yang lebih besar pada skenario pemanasan global RCP4.5 daripada RCP8.5 dan pada klimatologi periode 2056-2085 daripada 2026-2055. Perubahan zona umumnya terjadi di wilayah barat laut dan dekat khatulistiwa yang umumnya masuk zona campuran maupun semi-anual. Tidak semua tempat memiliki korelasi antara pola hujan dengan konvergensi transpor kelembapan yang baik, tetapi umumnya korelasinya tidak berubah dalam proyeksi iklim.