digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Eskarani Tri Pratiwi
PUBLIC yana mulyana

COVER Eskarani Tri Pratiwi
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Eskarani Tri Pratiwi
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Eskarani Tri Pratiwi
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Eskarani Tri Pratiwi
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Eskarani Tri Pratiwi
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Eskarani Tri Pratiwi
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Eskarani Tri Pratiwi
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Eskarani Tri Pratiwi
PUBLIC yana mulyana

Melinjo (Gnetum gnemon) merupakan salah satu komoditas yang tumbuh hampir di seluruh provinsi di Indonesia. Endosperma biji melinjo memiliki senyawa aktif golongan stilbenoid diantaranya resveratrol dan dimer resveratrol yakni gnetin c dengan aktivitas utama sebagai antioksidan. Senyawa antioksidan dapat digunakan sebagai pencegahan terjadinya penuaan dini. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi potensi endosperma biji melinjo (SEBM) sebagai alternatif anti aging alami dibandingkan dengan submikron endosperma biji melinjo dengan penambahan poloksamer 188 (SEBP), ekstrak endosperma biji melinjo (EEBM), dan genetron (GENE). Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dan in vivo menggunakan hewan uji tikus galur wistar yang diberi radiasi sinar UV B pada kulit punggung bagian dorsal 4 kali seminggu selama 10 minggu dengan pemberian sediaan uji (p.o) setiap harinya. Pembentukan serbuk submikron biji melinjo dengan penggilingan menggunakan ball milling. Identifikasi menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dengan nilai Rf gnetin c dan resveratrol secara berturutturut 0,67 dan 0,72. Penetapan kadar mengunakan metode high performance liquid chromatography (HPLC). Hasil uji aktivitas antioksidan secara in vitro menggunakan metode DPPH diperoleh nilai IC50 SEBM 14879,76±32,307 µg/mL, SEBP 14619,35±1,469 µg/mL, EEBM 433,279±0,288 µg/mL, dan GENE 502,310±1,192 µg/mL. Hasil uji aktivitas secara in vivo dengan pengamatan berupa pinch test, skor kerutan dan kadar SIRT1 kelompok SEBM (p<0,05) menunjukkan potensi sebagai anti aging. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa serbuk submikron endosperma biji melinjo memiliki potensi sebagai anti aging alami. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari mekanisme aksi guna mendukung kesimpulan tersebut.