digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rokhmatul Ummah
PUBLIC Alice Diniarti

Menurut UU No 10 Tahun 2009, pariwisata merupakan kegiatan wisata yang didukung fasilitas dan layanan, yang penyedianya adalah masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah. Pariwisata adalah sektor yang menjanjikan karena mampu menjadi penyumbang PDB, penyumbang devisa, serta membuka lapagan kerja yang mudah dan murah. Kota Semarang merupakan 10 kota terbaik nasional dalam event Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Award. Selain itu Kota Semarang kini telah mengubah diri menjadi Kota Wisata setelah sebelumnya menyatakan diri sebagai Kota Perdagangan. Kota Semarang sedang berbenah dalam hal pariwisata terbukti dengan alokasi dana pariwisata yang meningkat sebanyak 47% pada tahun 2018. Salah satu jenis pariwisata adalah wisata edukasi yang merupakan kegiatan dimana wisatawan dapat berkunjung ke lokasi wisata untuk mendapatkan pembelajaran langsung di objek wisata yang bersangkutan. Wisata edukasi penting untuk diperhatikan pengelolaannya karena wisata edukasi dapat memberikan manfaat pengetahuan, kesadaran akan sejarah, kesadaran akar budaya, menumbuhkan rasa cinta tanah air, mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif daerah, dsb. Wisata edukasi terdiri dari beberapa jenis, wisata edukasi pendidikan contohnya adalah dengan kunjungan ke universitas. Pengunjung wisata edukasi dapat berasal dari berbagai kalangan, salah satunya siswa SMA. Kebutuhan wisata edukasi untuk siswa SMA berdasarkan penelitian pendahuluan adalah untuk memberikan wawasan terhadap jenjang studi selanjutnya. Urgensi kebutuhan ini diperkuat dengan fakta bahwa masih ada 87% mahasiswa yang masih merasa salah jurusan. Untuk meningkatkan minat wisata edukasi maka akan dilakukan studi kasus preferensi siswa SMA terhadap wisata edukasi di Kota Semarang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan diolah dengan menggunakan model Rasch. Hasil penelitian ini berupa karakteristik eduwisata untuk tingkat SMA dan pola paket wisata untuk tingkat SMA.