Pasir besi dapat dibedakan menjadi pasir besi vulkanik dan pasir besi nonvulkanik bergantung pada sumber dari pasir besi. Pasir besi vulkanik dan pasir
besi non-vulkanik dapat dibedakan berdasarkan karakteristik seperti sifat
kemagnetan dan mineral yang terkandung, dimana nantinya masing-masing pasir
besi dapat dimanfaatkan untuk produk industri yang bernilai tinggi. Oleh karena
itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakter pasir besi
vulkanik dan non-vulkanik berdasarkan ukuran butir pasir, nilai suseptibilitas, dan
kandungan unsur dan mineral. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pasir besi Pantai Bayuran sebagai pasir besi vulkanik dan pasir besi muara Sungai
Tor sebagai pasir besi non-vulkanik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kombinasi metode kemagnetan dan metode geokimia. Metode kemagnetan
yang digunakan adalah analisis nilai suseptibilitas, sedangkan metode geokimia
yang digunakan adalah analisis X-Ray Flouresence (XRF), X-Ray Diffraction
(XRD), dan analisis unsur tanah jarang (Rare Earth Element/REE). Berdasarkan
hasil penelitian, pasir besi pantai Bayuran didominasi dengan ukuran fine sand
dengan nilai suseptibilitas 1129,1x10-8 m3/kg hingga 4131,7x10-8 m3/kg. Pasir
besi Pantai Bayuran didominasi dengan mineral titanomagnetit dengan unsur REE
yang tinggi. Sedangkan pasir besi muara Sungai Tor didominasi dengan pasir
yang berukuran medium sand dengan nilai suseptibilitas 461 x 10-8 m3/kg hingga
16857,3 x 10-8 m3/kg. Pasir besi muara Sungai Tor mengandung mineral augit dan
mineral nontronit serta didominasi dengan unsur Sc. Berdasarkan hasil penelitian,
pasir besi vulkanik dan pasir besi non-vulkanik memiliki karakter yang berbeda
baik dalam ukuran butir, nilai suseptibilitas maupun kandungan unsur dan
mineral.