Baterai lithium-ion adalah salah satu teknologi penyimpanan energi yang
digunakan sebagai teknologi penyimpanan pada perangkat elektronik. Bagian
utama dari baterai lithium-ion adalah katoda, anoda, dan elektrolit. Permasalahan
utama dari baterai lithium-ion adalah seiring waktu digunakan suhu baterai akan
naik, hal ini akan membuat elektrolit cair dari baterai lithium-ion akan berkurang
keefektivannya hingga bisa menimbulkan masalah keselamatan seperti kebocoran
baterai. Untuk mengatasi hal itu, diperlukan elektrolit yang lebih aman seperti
elektrolit padatan.
Dalam penelitian ini, dibuat elektrolit padat dengan tipe garnet yaitu LLZO
(Li7La3Zr2O12). Komposisi dari masing-masing elektrolit padat LLZO yang dibuat
adalah Li7-3xLa3Zr2AlxO12 dengan nilai x 0; 0,1; 0,15; 0,2; dan 0,25 lalu komposisi
Li6,25La3Zr2Al0,25O12 dengan penambahan Li2CO3 sebanyak 10%, 20%, 30%, dan
40%. Preparasi serbuk dilakukan melalui metode konvensional dengan proses
mixing, kompaksi dengan beban 6 MT lalu kalsinasi selama 4 jam pada suhu 8500C.
Selanjutnya serbuk dimixing lagi dan dikompaksi dengan beban 6 MT setelah itu
sintering dilakukan pada suhu 11000C selama 5 jam. Dimensi dan massa sampel
selama proses diukur untuk dapat menentukan nilai densitas relatif, densifikasi,
dan %kehilangan pada setiap sampel. Uji electrochemical Impedance Spectroscopy
(EIS) dilakukan dengan menggunakan Impedance Analyzer dengan merk Agilent
E4980A/AL pada suhu ruang dan rentang frekuensi 20 Hz sampai 2 MHz. Data
hasil pengujian EIS ini dianalisis untuk dapat mengetahui karakteristik listrik dari
setiap sampel. Selanjutnya sampel dikarakterisasi dengan menggunakan XRD dan
SEM.
Dengan melakukan fitting menggunakan model rangkaian listrik ekuivalen
didapatkan nilai konduktivitas ionik tertinggi untuk penambahan Al2O3 dengan x =
0,25 sebesar 1,403 x 10-5 S/cm sementara untuk penambahan lithium 40% sebesar
4,7261 x 10-5 S/cm. Secara keseluruhan nilai konduktivitas ionik akan meningkat
seiring dengan penambahan Al2O3 dan konduktivitas ionik juga akan meningkat
seiring dengan penambahan lithium. Nilai densifikasi tertinggi pada penambahan
doping Al2O3 dan penambahan lithium secara berturut-turut adalah 39,72% dan
47,02%.