digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Politeknik Manufaktur Astra atau yang lebih dikenal dengan nama Polman Astra sejak tahun 2009 menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi mencakup 35% dari jumlah mahasiswa yang direkrut dari seluruh Indonesia. Selain memberikan beasiswa, sebagai wujud pelaksanaan tridharma perguruan tinggi Polman Astra juga memiliki program pengembangan SMK. Polman Astra saat ini sedang mengembangkan mesin mini CNC milling yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran di SMK Pemesinan. Mesin tersebut memiliki ukuran yang compact sehingga diharapkan sesuai dengan pembelajaran praktek di SMK yang memiliki keterbatasan ruang dan biaya. Mesin mini CNC milling yang dikembangkan memiliki konstruksi yang terbuat dari material plat mild steel yang dilas (steel welded base). Konstruksi mesin mini CNC milling ini telah dibuat dan dirakit oleh mahasiswa Poman Astra sebagai projek kelompok, meskipun demikian dalam proses perancangannya, belum menerapkan spesifikasi dimensi dan toleransi geometri yang tepat. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi dengan melakukan analisis dimensi dan toleransi geometri konstruksi mesin mini CNC milling. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk memastikan konstruksi mesin mini CNC milling dalam kondisi baik sebelum dilakukan proses selanjutnya yaitu pemasangan perangkat sistem kontrol. Tahap pertama dari analisis ini adalah peninjauan konstruksi mesin. Peninjauan meliputi pengumpulan data seperti penggambaran ulang (redraw) mesin, spesifikasi mesin yang diharapkan, pemeriksaan dan pengukuran hasil pembuatan dari konstruksi mesin. Kemudian dilanjutkan dengan identifikasi karakteristik kunci. Indentifikasi karakteristik kunci meliputi kinerja serta tuntutan geometri seluruh konstruksi mesin. Selanjutnya dilakukan analisis dimensi dan toleransi geometri melalui analisis tumpukan toleransi (stack up tolerance). Analisis dilakukan melalui enam langkah, yaitu: penetapan karakteristik kunci, pembuatan loop diagram, pengubahan nilai tengah toleransi, pemilihan metode analisis toleransi dan variasi. Metode analisis yang digunakan adalah metode worst case dan metode RSS. Kemudian pemberian toleransi dan verifikasi kapasitas/kemampuan workshop, pembuatan gambar teknik sebagai tahap akhir penelitian Terdapat duapuluh toleransi variable yang dilakukan penyesuaian untuk mendapatkan penyimpangan sebesar 0,1 mm. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua toleransi akhir dari toleransi variable untuk metode worst case menghasilkan nilai toleransi yang ketat dengan kemungkinan 100% didalam gap yang diinginkan. Oleh karena itu metode analisis diubah menjadi metode RSS dan menghasilkan nilai toleransi yang lebih longgar yaitu kemungkinan 99,73% didalam gap yang diinginkan.