Prosedur diagnosa sinyal otot menggunakan surface electromyography (sEMG )yang
bersifat non-invasif memudahkan penggunaan EMG untuk mengukur aktivitas otot untuk
sinyal kontrol pengendali organ tiruan maupun untuk mendeteksi adanya kelainan aktivitas
pada otot, salah satunya kelelahan otot. Kelelahan otot dapat terjadi akibat kontraksi isotonik
maupun kontraksi isometrik. Pada kontraksi isometrik, panjang serat otot tidak berubah
selama terjadinya kontraksi. Oleh sebab itu, pengukuran sEMG pada otot isometrik lebih
stasioner dan minim interferensi akibat pergerakan kabel dan gerak relatif antara elektroda
dan otot.
Penelitian ini mengevaluasi kelelahan otot dari sinyal sEMG yang diukur pada kondisi
otot tidak kontraksi, sehingga otot bersifat isometrik. Metode evaluasi dilakukan dengan
frekuensi rata-rata (mean frequency, MNF) dan frekuensi median (median frequency, MDF)
dari Power Spectral Density (PSD). Penelitian diharapkan dapat diterapkan dalam bentuk
teknologi alat wearable yang mengukur sinyal sEMG secara non-invasif dan real-time, serta
memberikan indikasi terjadinya kelelahan otot yang diukur. Pengujian dilakukan pada 2
(dua) orang subyek. Kedua subyek berjenis kelamin laki-laki. Subyek 1 dikhususkan untuk
pengukuran biceps brachii, sedangkan subyek 2 dikhususkan untuk pengukuran vastus
lateralis dan vastus medialis.
Dari penelitian ini didapatkan bahwa terjadi penurunan parameter MNF dan MDF
pada saat terjadi kelelahan otot. Validasi menggunakan uji-t satu sampel menunjukkan MNF
dan MDF otot pada kondisi segar dan lelah berbeda pada tingkat kepercayaan 95% untuk
ketiga jenis otot pada seluruh interval yang diujikan.