digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Prosedur diagnosa sinyal otot menggunakan surface electromyography (sEMG )yang bersifat non-invasif memudahkan penggunaan EMG untuk mengukur aktivitas otot untuk sinyal kontrol pengendali organ tiruan maupun untuk mendeteksi adanya kelainan aktivitas pada otot, salah satunya kelelahan otot. Kelelahan otot dapat terjadi akibat kontraksi isotonik maupun kontraksi isometrik. Pada kontraksi isometrik, panjang serat otot tidak berubah selama terjadinya kontraksi. Oleh sebab itu, pengukuran sEMG pada otot isometrik lebih stasioner dan minim interferensi akibat pergerakan kabel dan gerak relatif antara elektroda dan otot. Penelitian ini mengevaluasi kelelahan otot dari sinyal sEMG yang diukur pada kondisi otot tidak kontraksi, sehingga otot bersifat isometrik. Metode evaluasi dilakukan dengan frekuensi rata-rata (mean frequency, MNF) dan frekuensi median (median frequency, MDF) dari Power Spectral Density (PSD). Penelitian diharapkan dapat diterapkan dalam bentuk teknologi alat wearable yang mengukur sinyal sEMG secara non-invasif dan real-time, serta memberikan indikasi terjadinya kelelahan otot yang diukur. Pengujian dilakukan pada 2 (dua) orang subyek. Kedua subyek berjenis kelamin laki-laki. Subyek 1 dikhususkan untuk pengukuran biceps brachii, sedangkan subyek 2 dikhususkan untuk pengukuran vastus lateralis dan vastus medialis. Dari penelitian ini didapatkan bahwa terjadi penurunan parameter MNF dan MDF pada saat terjadi kelelahan otot. Validasi menggunakan uji-t satu sampel menunjukkan MNF dan MDF otot pada kondisi segar dan lelah berbeda pada tingkat kepercayaan 95% untuk ketiga jenis otot pada seluruh interval yang diujikan.