Dewasa ini pemalsuan terhadap produk dagang sudah merupakan hal yang biasa ditemui dan banyak pihak yang dirugikan baik secara keuangan dan legitimasi. Hal tersebut memengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap pasar produk dagang yang ada saat ini. Sudah banyak teknologi yang dikembangkan sebagai solusi pembuktian otentikasi produk. Metode yang paling umum digunakan adalah penggunaan electronic product code unik pada produk sebagai media identifikasi. Namun, teknologi yang ada umumnya belum efektif karena pada umumnya mengandalkan media penyimpan informasi yang mudah untuk disalin dan dipasangkan pada produk palsu. Jika penggunaan tag dapat dilindungi pun tidak menutup kemungkinan terjadi peretasan dimana pemalsu mendaftarkan identitas produk palsu ke dalam sistem yang ada. Solusi berupa sistem otentikasi produk ditawarkan untuk meningkatkan kepercayaan pengguna saat melakukan transaksi jual beli produk dagang. Sistem otentikasi dibangun atas metode pembuktian kepemilikan dari suatu produk saat melakukan sebuah transaksi. Metode ini membutuhkan pencatatan pemindahan kepemilikan suatu produk pada setiap proses rantai pasokan dari manufaktur sampai pengguna akhir. Informasi keterlacakan yang dihasilkan dapat menjadi pendukung validitas otentikasi suatu produk. Teknologi blockchain dapat mendukung kebutuhan tersebut melalui basis data terdistribusi yang memungkinkan tercapainya persistensi dan immutability pada data. Selain itu kontrol akses terdesentralisasi pada memungkinkan terjadinya transaksi yang aman tanpa perlu pihak ketiga. Hal tersebut mendukung terjadinya pencatatan yang baik guna keterlacakan produk, keamanan transaksi pada kondisi dimana partisipan saling tidak percaya. Studi kasus industri pakaian digunakan untuk mempermudah proses pembuktian konsep yang ditawarkan. Walaupun terdapat beberapa batasan yang digunakan, hasil pengujian menunjukkan bahwa fungsionalitas sistem berhasil dijalankan secara keseluruhan untuk menjawab kebutuhan otentikasi produk. Namun masih terdapat kebutuhan non-fungsional