PT X merupakan perusahaan swasta yang beroperasi di Kabupaten Bandung dengan produk utama sepatu, khususnya sepatu jenis safety, sport, dan linmas. Hingga saat ini terdapat 33 jenis sepatu yang dimiliki PT X yang dapat dibagi ke dalam 2 kategori berdasarkan cara penempelan bagian upper dengan sol sepatu yaitu sepatu jenis vulkanisir dan cementing. Sepatu jenis vulkanisir dibuat dengan melewati stasiun kerja cutting – sewing – lasting – molding – finishing vulkanisir sedangkan sepatu jenis cementing dibuat dengan melewati stasiun kerja cutting – stockfit – sewing – cementing – finishing cementing. Tipe produksi PT X berjenis flow shop serta metode pemenuhan pesanan PT X adalah sistem make-to-order.
PT X sering mengalami keterlambatan dalam memenuhi pesanan pelanggan yang disebabkan oleh tidak tercapainya target produksi harian. Hal ini disebabkan oleh proses penjadwalan produksi PT X yang tidak teratur dengan menggunakan prinsip pengerjaan yang kurang sesuai dengan kebutuhan perusahaan yaitu First Come First Served (FCFS). Dengan demikian, penelitian ini memiliki tujuan mencari metode penjadwalan terbaik untuk PT X dengan kriteria minimasi total makespan serta minimasi maksimum lateness.
Perancangan usulan perbaikan dilakukan dengan membuat penjadwalan produksi untuk PT X menggunakan aturan sequencing Shortest Processing Time (SPT), Earliest Due Date (EDD), serta algoritma Campbell Dudek Smith (CDS). Berdasarkan hasil penjadwalan, didapatkan nilai total makespan terkecil sebesar 32.23 hari dari algoritma CDS serta nilai maximum lateness terkecil sebesar 8.72 hari dari aturan sequencing EDD yang keduanya lebih baik dibanding hasil penjadwalan kondisi aktual. Setelah terpilih 2 metode penjadwalan terbaik ini, dibuat program penjadwalan menggunakan Microsoft Excel Macro untuk mengotomasi penjadwalan di PT X. Adanya perbaikan penjadwalan produksi ini diharapkan dapat mempercepat pemenuhan pesanan pelanggan serta minimasi keterlambatan pemenuhan pesanan oleh PT X.