Spirulina platensis dapat dikultivasi menggunakan berbagai medium limbah seperti Anaerobically Digested Dairy Manure Waste (ADDMW). Produksi ADDMW yang besar menjadikan ADDMW memiliki potensi untuk kultivasi S. platensis dalam skala besar. Namun, salah satu hambatan pada kultivasi skala besar adalah aerasi untuk suplai sumber karbon. Penambahan natrium bikarbonat pada ADDMW sebagai sumber karbon dapat meningkatkan produksi biomassa S. platensis. Studi ini dilakukan untuk membandingkan hasil kultiavasi S.platensis pada medium Zarrouk dan ADDMW serta melihat pengaruh konsentrasi penambahan bikarbonat pada medium ADDMW. Hasil menunjukan tidak ada perbedaan yang laju pertumbuhan spesifik yang signifikan antara kultur menggunakan medium Zarrouk dan ADDMW. Produktivitas terbesar yaitu 0.9831 g/L/Hari, diperoleh pada medium ADDMW dengan penambahan natrium bikarbonat 8,4 g/L. Penambahan natrium bikarbonat berpengaruh secara signifikan pada komposisi biomassa S.platensis. S.platensis yang dikultivasi pada ADDMW dengan penambahan konsentrasi natrium bikarbonat 8,4 g/L memiliki kandungan karbohidrat mencapai 41,8%. Namun, fikosianin tertinggi sebesar 3,48% didapatkan pada ADDMW dengan penambahan 16,8 g/L natrium bikarbonat. Sehingga, penambahan natrium bikarbonat dapat meningkatkan produksi biomassa dan fikosianin. Hasil penelitian berpotensi untuk menjadi bahan pertimbangan untuk kultivasi S. platensis menggunakan ADDMW pada skala besar.