ABSTRAK Evan Hakeem Perwira
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
COVER Evan Hakeem Perwira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Evan Hakeem Perwira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Evan Hakeem Perwira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Evan Hakeem Perwira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Evan Hakeem Perwira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Evan Hakeem Perwira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Evan Hakeem Perwira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pencemaran tanah oleh merkuri dapat diatasi dengan mikoremediasi, yaitu
metode pemulihan lahan tercemar menggunakan fungi. Pleurotus ostreatus (jamur
tiram) merupakan agen mikoremediasi yang sesuai karena mampu
mengakumulasi merkuri dengan konsentrasi tinggi pada tubuh buahnya.
Meskipun demikian, efek toksik merkuri dapat mengganggu kemampuan P.
ostreatus dalam memanfaatkan substrat sehingga pemilihan komposisi substrat
menjadi penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja
pertumbuhan dan mikoremediasi P ostreatus pada substrat jerami padi dan serbuk
kayu. Variasi komposisi substrat yang diujikan adalah substrat tunggal jerami padi
(100%), substrat tunggal serbuk kayu (100%), dan substrat campuran (50% jerami
padi + 50% serbuk kayu). Kinerja pertumbuhan fungi ditinjau dari laju kolonisasi
substrat, durasi pertumbuhan total, dan produktivitas biomassa; sedangkan kinerja
mikoremediasi ditinjau dari penghilangan dan bioakumulasi merkuri serta tingkat
toksisitas tanah. Laju kolonisasi substrat tertinggi dicapai pada komposisi substrat
campuran (6,9 mm/hari) jika dibandingkan dengan serbuk kayu (6,2 mm/hari) dan
jerami (6,0 mm/hari). Komposisi substrat campuran juga menghasilkan durasi
pertumbuhan total tersingkat (39,8 hari) jika dibandingkan dengan serbuk kayu
(44,9 hari) dan jerami (60,7 hari). Di sisi lain, berat kering tubuh buah yang
dihasilkan berbanding lurus terhadap kandungan jerami dalam substrat, dengan
nilai 8,4 g, 5,1 g, dan 3,3 g masing-masing untuk komposisi substrat jerami,
campuran, dan, serbuk kayu. Akumulasi merkuri total paling tinggi dihasilkan
dari komposisi substrat campuran, yaitu sebesar 123,60 ?g, jika dibandingkan
dengan serbuk kayu dan jerami, masing-masing sebesar 89,89 ?g dan 82,00 ?g.
Data tersebut memiliki korelasi terhadap jumlah merkuri yang dihilangkan dan
perubahan tingkat toksisitas tanah. Penghilangan merkuri tertinggi dicapai pada
komposisi substrat campuran (59,1%) jika dibandingkan dengan serbuk kayu
(46,9%) dan jerami (48,6%). Penurunan tingkat toksisitas tanah tertinggi juga
dicapai pada komposisi substrat campuran (26,9%) jika dibandingkan dengan
serbuk kayu (25,0%) dan jerami padi (22,2%). Komposisi substrat campuran
disimpulkan sebagai komposisi substrat yang mampu menghasilkan laju
pertumbuhan dan kinerja mikoremediasi tertinggi oleh P. ostreatus jika
dibandingkan dengan kedua komposisi substrat lainnya.