digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ginanjar Habib Supriadi
PUBLIC Irwan Sofiyan

Runtuhnya Jembatan Palu IV pada saat terjadi Gempa Sulawesi Tengah tanggal 28 September 2018 merupakan salah satu peristiwa utama untuk menunjukkan efek destruktif dari gempa berkekuatan 7,4 skala Richter yang diikuti oleh tsunami. Sejauh ini, penyebab keruntuhan jembatan hanya terbatas pada hipotesis berdasarkan pengamatan lapangan. Ada beberapa teori tentang runtuhnya Jembatan Palu IV seperti kegagalan bearing karena gaya geser gempa yang besar, tekuk pada elemen pelengkung atau kegagalan gelagar utama. Dalam penelitian ini, jembatan akan dimodelkan dalam skala penuh menggunakan perangkat lunak elemen hingga Midas Civil. Pertama, jembatan akan dianalisis menggunakan peraturan yang sama dengan desain aslinya untuk mendapatkan model yang mewakili kondisi jembatan yang sebenarnya. Selanjutnya, jembatan akan dianalisis dengan peraturan terbaru untuk menentukan kondisi jembatan sebelum gempa. Semua lokasi di mana kegagalan mungkin terjadi juga akan diperiksa seperti kegagalan bearing, tekuk pada elemen pelengkung dan juga kegagalan pada gelagar utama. Terakhir, Analisis Non-Linier Statis (Pushover) akan dilakukan untuk mendapatkan kapasitas perpindahan jembatan, urutan pembentukan sendi plastis dan level kinerja jembatan. Hasil analisis linear elastis menunjukkan bahwa kegagalan utama terjadi pada hubungan antara struktur atas dan struktur bawah, di mana kapasitas baut angkur dan bearing tidak mampu menahan gaya geser akibat beban gempa. Sementara itu, analisis pushover menunjukkan bahwa kinerja elemen struktur atas berada pada level operasional penuh untuk arah longitudinal jembatan dan operasional untuk arah melintang. Dalam analisis pushover, baut angkur dan bearing diasumsikan memiliki kapasitas yang cukup untuk menahan gaya geser dari beban gempa.