digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Produksi BioBTX (Benzena, Toluena dan Xylena) dari Tandan Kosong Sawit menjadi suatu alternatif menarik dalam produksi bahan kimia berbasis biomassa. Pengaruh sumber hidrogen dan sifat penyangga katalis dalam produksi BioBTX telah dipelajari dengan katalis berbasis nikel molibdenum menggunakan reaktor hidrotermal. Penelitian ini menggunakan asam format dalam etanol (FA-EtOH) dan isopropil alkohol (IPA) sebagai agen transfer hidrogen. Khusus untuk IPA, senyawa tersebut dapat berfungsi sebagai pelarut dan reaktan (alkohol korban). Dua jenis penyangga yaitu penyangga yang diuji ialah H-Al-? asam Brønsted dan Sn-? sebagai asam Lewis. Performa pengaruh sumber hidrogen dan katalis diukur menggunakan neraca massa dan GC-MS. Karakterisasi sampel katalis menggunakan XRD, H2-TPR dan NH3-TPD. Percobaan dilakukan pada temperatur 300 oC selama 1 jam untuk setiap percobaan sumber hidrogen dan katalis. Temperatur reaksi divariasikan pada 225 oC, 255 oC dan 300 oC dan waktu reaksi divariasikan selama 1 dan 2 jam. Berdasarkan hasil percobaan, sistem FA-EtOH memiliki keunggulan dibandingkan sistem IPA yaitu selektifitas eterifikasi pelarut yang lebih rendah baik pada katalis NiMo/H-Al-? dan NiMo/Sn-?. Dari segi katalis, katalis NiMo/H-Al-? memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan NiMo/Sn-? baik pada sistem FA-EtOH maupun sistem IPA. Konversi NiMo/H-Al-? tertinggi didapatkan pada sistem IPA sebesar 51,08% dan pada sistem FA-EtOH sebesar 48,66%. Namun pada sistem IPA reaksi cenderung ke arah alkilasi-C cincin aromatik sehingga secara sebaran produk sistem FA-EtOH lebih baik. Adapun pengujian pengaruh temperatur yang dilakukan menggunakan sistem FA-EtOH dengan katalis NiMo/H-Al-? menunjukan penurunan konversi guaiacol dari 48,66% pada 300 oC menjadi 24,64% pada 255 oC. Adapun pada suhu 225 oC, tidak terjadi reaksi pada guaiacol. Toluena terdeteksi pada kondisi operasi 255 oC selama 2 jam pada sistem FA-EtOH berkatalis NiMo/H-Al-?.