digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rikki Herno Saragih
PUBLIC didi kusnendi

Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu dilengkapi dengan pembangunan tunnel sepanjang 472 meter dengan lebar 14 meter. Pembangunan tunnel menyebabkan terbentuknya dua lahan miring tanpa vegetasi pada bukit di atas tunnel dengan kelerengan 32°-33° pada bagian inlet yaitu dari arah Cileunyi dan bagian outlet yaitu dari arah Dawuan. Lahan miring akan menyebabkan aliran permukaan tanah yang tinggi dan mengurangi bahkan menghabiskan ketersediaan top soil dan bahan organik tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan status ketersediaan hara dan indeks kualitas tanah pada kedua lahan miring sebagai pertimbangan awal dalam revegetasi lahan. Pencuplikan tanah dilakukan pada kedalaman 0-30 cm di kedua lahan miring dengan menggunakan metode systematic sampling cara zig-zag. Ketersediaan hara tanah ditentukan melalui jumlah N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Mn, Cu, Zn, B, dan Cl yang berpedoman pada standar Pusat Penelitian Tanah (1995), sedangkan indeks kualitas tanah ditentukan melalui pH, C-organik, N-total, Ktersedia, tekstur, bulk density dan porositas tanah yang berpedoman pada standar Mausbach dan Seybold (1998) serta Partoyo (2005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah ketersediaan hara pada lahan miring inlet antara lain: N (0,225 ppm), P (0,457 ppm), K (0,390 ppm), Ca (30,680 ppm), Mg (2,058 ppm), S (4,407 ppm), Fe (20,902 ppm), Mn (10,102 ppm), B (0,167 ppm), Cu (15,360 ppm), Zn (16,105 ppm) dan Cl (22,142 ppm), sedangkan pada lahan miring outlet antara lain: N (0,322 ppm), P (0,785 ppm), K (0,614 ppm), Ca (44,75 ppm), Mg (2,210 ppm), S (5,647 ppm), Fe (21,625 ppm), Mn (11,395 ppm), B (0,185 ppm), Cu (15,492 ppm), Zn (18,367 ppm) dan Cl (22,175 ppm). Ketersediaan hara pada lahan miring inlet dan outlet tergolong sangat rendah hingga rendah. Indeks kualitas tanah pada lahan miring inlet dan outlet tergolong sedang dengan nilai 0,473 dan 0,504. Ketersediaan hara yang tergolong sangat rendah sampai rendah serta kualitas tanah yang tergolong sedang mengindikasikan bahwa pengelolaan lahan yang efektif dan efisien sangat perlu dilakukan pada lahan miring inlet dan outlet.