Biosurfaktan merupakan senyawa ampifilik yang dihasilkan oleh mikroorganisme
dan telah digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti agrokimia, industri makanan,
produk kesehatan, deterjen rumah tangga, tekstil, kosmetik dan industri lainnya.
Namun, biaya produksi biosurfaktan masih relatif tinggi. Biaya produksi tersebut
dapat ditekan dengan optimisasi kondisi produksi, penggunaan substrat berbiaya
rendah, dan proses pemurnian yang efisien untuk memperoleh konsentrasi
biosurfaktan yang optimal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari optimisasi media produksi biosurfaktan oleh Bacillus altitudinis
SKC/YLP-5.
Bakteri Bacillus altitudinis SKC/YLP-5 diinokulasi ke dalam media produksi
biosurfaktan dan diinkubasi pada tekanan dan temperatur ruangan disertai
pengadukan menggunakan rotary shaker pada kecepatan 180 rpm selama 48 jam.
Kultur diambil pada interval waktu tertentu untuk dilakukan analisis meliputi
pertumbuhan bakteri, konsentrasi biosurfaktan, aktifitas emulsifikasi, sudut kontak
lempung dan biosurfaktan, morfologi bakteri, karakteristik lempung, dan
karakteristik biosurfaktan. Crude biosurfaktan diisolasi dengan metode presipitasi
asam menggunakan 3 M HCl. Dalam penelitian ini, produksi biosurfaktan
dilakukan pada beberapa variabel, yaitu media SKC-1 broth modifikasi (kontrol);
dengan penambahan 0,5 g/L montmorillonite + 2,5 mM Fe2+/Fe3+ dan 2 g/L
montmorillonite + 2,5 mM Fe2+/Fe3+.
Berdasarkan pertumbuhan bakteri dengan penambahan montmorillonite dan
Fe2+/Fe3+, variasi 0,5 g/L montmorillonite lebih baik daripada penambahan 2 g/L
montmorillonite. %EI tertinggi dapat dicapai dari variasi dengan penambahan 2 g/L
montmorillonite + Fe3+. Konsentrasi crude biosurfaktan tertinggi diperoleh dari
variasi media SKC-1 broth modifikasi dengan penambahan 2 g/L montmorillonite
dan 2,5 mM Fe2+ yaitu 12,31 g/L. Biosurfaktan yang dihasilkan mengandung ikatan
peptida (N-H), amida (CO-N), dan rantai alifatik (C-H) sehingga disimpulkan
sebagai biosurfaktan jenis lipopeptida. Interaksi antara montmorillonite dan bakteri
memberikan pengaruh terhadap karakteristik montmorillonite baik komposisi
maupun mineral yang terkandung.