digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kebutuhan manusia akan energi terus membesar dari masa ke masa. Karena itu, diperlukan sumber energi yang aman dan terbarukan, seperti tenaga nuklir. Pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN menjadi solusi yang sangat baik untuk kebutuhan listrik manusia pada masa ini dan masa depan. Masalah yang muncul adalah ancaman terhadap penyalahgunaan bahan bakar nuklir untuk tujuan yang tidak baik. Salah satu metode yang dikembangkan untuk mencegah kemungkinan terjadinya penyalahgunaan bahan bakar nuklir adalah metode CANDLE (Sekimoto, 2010). Sistem ini menggunakan Uranium alam tanpa proses pengayaan sebagai bahan bakarnya. Sementara itu, sistem Modified CANDLE sebagai bentuk modifikasi dari sistem CANDLE membagi pembakaran pada teras reaktor ke dalam beberapa bagianbagian diskrit. Penelitian ini dilakukan dengan mengaplikasikan bahan bakar campuran Uranium alam-Karbida dan Thorium alam-Karbida pada reaktor cepat berpendingin gas Helium dengan sistem MCANDLE berarah aksial. Penelitian diterapkan dengan berbagai ukuran teras untuk mencapai optimasi. Karakteristik optimal pada penelitian ini diambil dari parameter neutronik saja, yaitu level burn up, faktor multiplikasi efektif, faktor multiplikasi tak hingga dan rasio konversi. Selain itu persentase Uranium dalam bahan bakar juga divariasikan untuk mengurangi power peaking. Perhitungan neutronik dilakukan dengan modul SRAC, sementara perhitungan teras reaktor dilakukan dengan program FI-ITB-CH1. Melalui penelitian ini, power peaking pada desain reaktor MCANDLE dapat ditekan dengan menggunakan kombinasi bahan bakar Uranium Karbida dan campuran Uranium Karbida-Thorium Karbida. Selain itu, desain reaktor mencapai optimasi pada dimensi jari-jari teras180 cm dan tinggi teras 303cm.