digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC karya

Realibilitas klaster penyimpanan data dapat diwujudkan dengan menerapkan mekanisme redudansi data. Mekanisme redudansi data yang banyak digunakan saat ini adalah RAID (Redundant Array of Independent Disk). Teknologi RAID menggunakan kontroler khusus untuk membuat data redundan. Penggunaan kontroler menyebabkan klaster penyimpanan mempunyai skalabilitas buruk karena untuk melakukan ekspansi klaster penyimpanan data, dibutuhkan kontroler dengan tipe yang sama dengan kontoler yang sudah terpasang. Selain itu, apabila terjadi kerusakan pada kontroler, kontroler harus diganti dengan tipe yang sama juga. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah menggunakan SDS (Software Defined Storage) Ceph. Ceph menggunakan algoritma CRUSH (Controlled Replication Under Scalable Hashing) untuk mewujudkan redudansi data pada klaster penyimpanan data. Penggunaan algoritma CRUSH dapat menggantikan peran kontroler untuk mewujudkan redudansi data, sehingga ketergantungan terhadap vendor dapat dihilangkan. Algoritma CRUSH memungkinkan seseorang untuk membangun klaster penyimpanan data yang memiliki skalabilitas dan fleksibilitas tinggi. Sayangnya, belum ada kajian yang membahas secara komprehensif bagaimana Ceph menggunakan algoritma CRUSH untuk membuat data redundan dan menyebarnya pada klaster penyimpanan. Tugas Akhir ini bertujuan mengkaji mekanisme penempatan data Ceph menggunakan algoritma CRUSH secara komprehensif. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan studi literatur dan eksperimen. Eksperimen dilakukan dengan cara mencoba secara langsung konfigurasi yang diterapkan pada klaster penyimpanan data. Dengan memahami cara kerja algoritma CRUSH, diharapkan orang-orang dapat mengkustomisasi penempatan data yang dilakukan oleh Ceph sesuai dengan kebutuhan layanan yang akan dijalankan pada klaster penyimpanan data.