ABSTRAK Syifa Fauziah
PUBLIC Yoninur Almira BAB 1 Syifa Fauziah
PUBLIC Yoninur Almira BAB 2 Syifa Fauziah
PUBLIC Yoninur Almira BAB 3 Syifa Fauziah
PUBLIC Yoninur Almira BAB 4 Syifa Fauziah
PUBLIC Yoninur Almira BAB 5 Syifa Fauziah
PUBLIC Yoninur Almira BAB 6 Syifa Fauziah
PUBLIC Yoninur Almira DAFTAR Syifa Fauziah
PUBLIC Yoninur Almira 2019 TS PP SYIFA FAUZIAH_LAMPIRAN.pdf
]
PUBLIC Yoninur Almira 2019 TS PP SYIFA FAUZIAH_JURNAL.pdf)u
PUBLIC Yoninur Almira
Berkembangnya Kawasan Metropolitan Kota Bandung secara drastis oleh
penduduk dan pendatang, dimana pada tahun 2010 jumlah penduduk berkisar
5.813.269 jiwa menjadi 8.393.002 jiwa pada tahun 2017, menyumbang kepadatan
dan peningkatan aktifitas berujung kompleksitas pergerakan antar ruang Kawasan
Bandung Raya. Pengadaan layanan dan infrastruktur di lapangan yang memadai
masih dianggap jalan keluar untuk mengatasi kebutuhan mobilisasi masyarakat
Baraya. Namun keterbatasan dana, ruang, dan lainnya menjadi penghambat
berkembangnya layanan dan infrastruktur transportasi Baraya, khususnya
angkutan umum.
Dewasa ini, melibatkan teknologi gadget sebagai alat dalam membantu mobilisasi
masyarakat dapat menjadi salah satu opsi untuk memaksimalkan layanan dan
infrastruktur yang ada. Sehingga dengan informasi yang lengkap dan jelas,
pemanfaat layanan dan infrastruktur AU yang ada tersebut bisa dimaksimalkan.
Layanan ini biasanya disebut dengan Pra trip Information yang berisi berbagai
macam informasi seputar AU, seperti dapat membantu masyarakat merencanakan
perjalanan dari asal hingga tujuan, baik dari segi jarak, waktu, hingga tarif selama
perjalanan. Contoh layanan tersebut seperti Aplikasi Google Maps Transit dan
Moovit pada smartphone. Dengan adanya aplikasi tersebut sebagai wadah sistem
informasi personal, diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang tidak mengetahui
sistem angkutan umum di kawasan Bandung Raya, seperti informasi rute trayek
angkot hingga bus wisata Bandros, jadwal kedatangan angkutan umum, hingga
informasi insiden yang terjadi di rute angkutan umum yang dilewati.
Namun berdasarkan hasil penelitian ini, penggunaan Aplikasi AU di Baraya
masih belum banyak dimanfaatkan dalam keseharian, dan kinerjanya masih belum
banyak membantu mengurangi jarak, waktu, dan tarif selama perjalanan. Terlihat
dari minimnya faktor terkait dalam memilih AU, yakni dari 15 varibel bebas yang
ditawarkan tiap ekperimen perjalanan dengan aplikasi yang berbeda, hanya 2-3
variabel yang terkait dalam memilih AU, yakni tarif, waktu dan akurasi aplikasi.
Selain itu, keandalan aplikasi AU sebagai alat Pra trip Information cukup rendah,
dari 7 opsi hanya 3 keandalan aplikasi AU yang dirasakan oleh masyarakat
Baraya, yaitu info rute AU, info halte, dan arahan langsung saat dalam perjalanan.
Oleh sebab itu, ketersedian layanan dan infrastruktur yang ada tidak akan bisa
berkembang mengimbangi kebutuhan masyarakat Baraya kedepan. Sehingga
salah satu solusinya diperlukan optimalisasi layanan aplikasi Pra trip Information
dari pemerintah perhubungan dan perusahaan pengembang aplikasi.