digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hardiana Koencoro
PUBLIC Latifa Noor

COVER Hardiana Koencoro
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 Hardiana Koencoro
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Hardiana Koencoro
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Hardiana Koencoro
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Hardiana Koencoro
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 Hardiana Koencoro
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Hardiana Koencoro
PUBLIC Latifa Noor

Nitzschia closterium merupakan salah satu diatom laut tropis diperoleh dari perairan Indonesia yang berpotensi sebagai sumber karbohidrat dalam bentuk ekso- maupun endopolisakarida (eksopolisakarida adalah karbohidrat yang disekresikan dari sel ke lingkungan dan menempel pada bagian luar dinding sel guna melindungi sel, dan endopolisakarida adalah karbohidrat yang ada di dalam sel). Untuk mengidentifikasi sifat fisikokimia ekso- dan endopolisakarida, karbohidrat dari sel N. closterium perlu disiapkan. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi penyiapan biomassa N. closterium, penentuan kandungan senyawa organik dalam biomassa menggunakan TGA (analisis gravimetri panas), ekstraksi ekso- dan endopolisakarida dalam etanol, uji kualitatif karbohidrat (uji Molisch, uji antron, uji pikrat, dan uji iodin), identifikasi gugus fungsi pada karbohidrat menggunakan FTIR, dan identifikasi morfologi dan komposisi karbohidrat menggunakan SEM-EDS (mikroskop elektron pemindai-spektroskopi pemancar energi). Hasil riset menunjukkan bahwa kerapatan biomassa N. closterium yang ditanam dengan kerapatan sel awal 130.000 ± 2.000 sel/mL kultur selama 8 hari adalah 2,01 ± 0,34 g/L kultur. Kandungan senyawa organik dalam biomassa mikroalga N. closterium yang terbakar pada suhu 180 hingga 570 oC sebanyak 42% (w/w) dan lepas sebagai CO2, SOx, dan NOx. Eksopolisakarida supernatan berbentuk amorf, berwarna coklat, dan menunjukkan vibrasi gugus-gugus alkohol dan asetal berturut-turut pada bilangan gelombang 3.421 cm–1 dan 1.242 cm–1. Endopolisakarida N. closterium sebanyak 17,0 ± 0,40 mg/g biomassa basah. Endopolisakarida berbentuk bongkahan tidak rata dan tidak beraturan, berwarna hijau, bau amis, dan positif terhadap uji Molisch, uji antron, uji pikrat dan negatif terhadap uji iodin yang mengindikasikan sifat karborhidrat.Gugus-gugus fungsi alkohol dan fungsi asetal endopolisakarida N. closterium masing-masing diidentifikasi pada bilangan gelombang 3.292 dan 1.230 cm–1.