Carbon Capture and Storage (CCS) adalah program yang bertujuan untuk menginjeksikan CO2 ke dalam suatu lapisan batuan. Program ini bertujuan mengurangi emisi CO2 untuk mencegah perubahan iklim dan pemanasan global. Pilot project CCS di Indonesia dilaksanakan pada sumur B dengan target formasi A pada kedalaman 854-862 m TVD yang tersusun atas litologi batupasir. Studi ini berfokus pada kegiatan workover sumur existing eksplorasi milik suatu perusahaan migas yang akan diubah mejadi sumur injeksi CO2. Sumur B harus memiliki kualitas semen yang baik untuk mencegah potensi terlepasnya CO2 ke permukaan. Namun hasil inspeksi menunjukkan bahwa semen yang digunakan pada fase eksplorasi sumur ini memiliki kualitas yang buruk. Untuk memperbaiki kualitas semen tersebut dilakukan squeeze cementing menggunakan resin cement yang merupakan produk dari suatu service company dengan kandungan resin X sebagai bahan aditif pada semen Portland. Evaluasi semen setelah squeeze cementing dari data CBL-VDL (Cement Bond Log-Variable Density Log) menunjukkan kualitas semen yang tetap buruk.
Pada studi ini dilakukan pengujian laboratorium terhadap dua sampel resin cement menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscopy with Energy Dispersive Spectroscopy (SEM-EDS) untuk mengetahui komposisi mineral serta morfologi dari butiran dan matriks mineral yang terkandung pada sampel tersebut. Hasil karakterisasi menggunakan XRD menunjukkan mineral utama penyusun resin cement yaitu Ca(OH)2 atau Portlandite. Hasil karakterisasi menggunakan SEM-EDS menunjukkan morfologi permukaan sampel semen padat, tidak ada retakan dan rongga yang terbentuk serta mengindikasikan adanya kandungan resin epoxy. Berdasarkan hasil tersebut, pada dasarnya sampel resin cement memenuhi spesifikasi sebagai secondary barrier untuk suatu sumur CCS.