digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Meilisa Hajriani
PUBLIC Dewi Supryati

Stall merupakan salah satu kejadian abnormal dalam penerbangan yang diketahui dapat mengakibatkan kecelakaan fatal jika pilot tidak bisa mengatasi situasi kritis tersebut. Kesiapan pilot dalam menghadapi stall didapatkan dari pelatihan kejadian abnormal yang selama ini telah banyak dilakukan oleh institusi pelatihan pilot. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui efektivitas pelatihan pilot saat menghadapi stall yang di antaranya dikaitkan dengan kondisi antisipatif pilot yaitu apakah pilot sebelumnya sudah mengetahui akan terjadinya stall dalam pelatihan. Penelitian tersebut menganggap efektivitas pelatihan stall tercapai jika performansi antara pilot yang berada dalam keadaan antisipatif maupun surprised dapat dikategorikan baik berdasarkan kriteria performansi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi antisipatif pilot terhadap performansi pilot saat menghadapi stall serta beberapa kondisi human factor lainnya seperti stress dan durasi tidur satu malam sebelumnya dengan parameter performansi losing altitude dan recovery time. Sebanyak 18 responden dibagi ke dalam dua kelompok yaitu surprised dan anticipated terhadap skenario stall. Para responden tersebut melalui uji tingkat stress sebelum simulasi terbang dan dilanjutkan dengan menjalani simulasi terbang yang memuat skenario stall di dalamnya. Berdasarkan hasil penelitian, kondisi surprised dan anticipated pilot serta durasi tidur berpengaruh terhadap performansi pilot dalam menghadapi stall. Pilot yang sudah mengantisipasi terjadinya stall memiliki peluang lebih besar untuk memiliki performansi lebih baik. Selain itu pilot dengan durasi tidur lebih dari enam jam juga cenderung memiliki performansi yang lebih baik dalam menghadapi stall.