Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah perusahaan fintech di Indonesia terus berkembang
pesat dan didominasi oleh perusahaan dari sektor peminjaman, khususnya peer-to-peer
lending. Namun, hanya beberapa perusahaan yang mampu menangkap pasar dengan baik
terkait dengan beragamnya jenis resiko yang ada di lingkungan virtual. Hal ini membuat
kepercayaan konsumen pada institusi perantara menjadi hal yang utama. Salah satu faktor
yang mempengaruhi kepercayaan konsumen adalah kualitas layanan yang dimana salah
satunya mengarah pada personalisasi. Sebagai bentuk kualitas layanan yang paling cocok
dengan yang dibutuhkan oleh peer-to-peer lending, personalisasi menjadi hal yang menarik
untuk diketahui bentuk pengaruhnya terhadap kepercayaan konsumen pada platform peer-topeer
lending. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
dari fitur personalisasi terhadap kepercayaan konsumen pada platform peer-to-peer lending.
Dan dalam penelitian ini, penulis memilih Amartha sebagai representatif dari platform peerto-
peer lending di Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa personalisasi khususnya
dalam bentuk fitur filter berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepercayaan
konsumen pada institusi perantara. Personalisasi juga mempengaruhi kepercayaan konsumen
secara tidak langsung melalui efisiensi yang ditimbulkan dari fitur filter pada platform
meskipun tidak sebesar pengaruh secara langsung. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa personalisasi memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepercayaan
konsumen pada platform perantara, khususnya dalam pengaruh secara langsung. Berdasarkan
hal tersebut, penulis memberikan rekomendasi terhadap perusahaan peer-to-peer lending
khususnya Amartha untuk mengkonsiderasi personalisasi dan efisiensi layanan sebagai hal
yang penting untuk dipertahankan dan dikembangkan yang akan bermanfaat bagi perusahaan
dalam jangka waktu yang panjang.
Perpustakaan Digital ITB