ABSTRAK Livia Maharani Septiani
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
COVER Livia Maharani Septiani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Livia Maharani Septiani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Livia Maharani Septiani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Livia Maharani Septiani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Livia Maharani Septiani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Livia Maharani Septiani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Livia Maharani Septiani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Livia Maharani Septiani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
SPH merupakan sebuah metode Lagrangian yang merepresentasikan sebuah
sistem menggunakan sekumpulan partikel yang bergerak dalam domain
tertentu. Setiap partikel memiliki properti material masing-masing seperti
densitas, kecepatan, dan temperatur, yang berevolusi berdasarkan persamaan
atur densitas, momentum, dan energi. Persamaan atur didekati dengan
menggunakan representasi fungsi integral yang disebut dengan aproksimasi
kernel. Aproksimasi kernel kemudian didiskritisasi dengan menggunakan
partikel. Diskritisasi dilakukan dengan mengganti representasi integral
dan turunannya dengan penjumlahan dari nilai pada partikel-partikel
tetangga di dalam domain lokal suatu partikel yang disebut dengan support
domain. Support domain yang terletak pada batas domain akan terpotong
sehingga terjadi inkonsistensi partikel yang menyebabkan ketidakakuratan
aproksimasi. Untuk memperbaiki kesalahan aproksimasi ini digunakan
metode CSPH untuk memperbaiki nilai dari kernel function dan turunannya.
Pada setiap time step, akselerasi pada setiap partikel dihitung, kemudian
digunakan untuk menghitung kecepatan dan posisi dari partikel pada time
step berikutnya. Selain akselerasi, densitas dan temperatur juga dihitung
pada setiap time step. Metode SPH digunakan untuk mensimulasikan aliran
incompressible, yaitu Aliran Poiseuille, Aliran Couette, dan aliran dengan
gangguan berbentuk balok yang berperan sebagai heat source. Pemodelan
dilakukan dengan menggunakan persamaan Weakly-Compressible SPH. Dari
hasil simulasi, dapat diketahui bahwa CSPH dapat memperbaiki fungsi
kernel dan turunannya. Sehingga, properti partikel pada batas domain dapat
didekati dengan lebih tepat. Penggunaan articial viscosity dapat mengurangi
osilasi numerik yang terjadi pada hasil simulasi. Pada daerah stagnasi dan
wake, masih terjadi perbedaan yang cukup besar antara solusi SPH dan
FVM. Perbedaan ini disebabkan oleh penggumpalan partikel pada simulasi
SPH yang dapat diatasi dengan particle shifting. Selain itu, perlu dilakukan
penambahan partikel agar fenomena turbulensi dapat dimodelkan dengan
lebih baik.