COVER Saffanah Zahirah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Saffanah Zahirah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Saffanah Zahirah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Saffanah Zahirah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Saffanah Zahirah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Saffanah Zahirah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Saffanah Zahirah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Saffanah Zahirah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Saffanah Zahirah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Hingga kini, tidak mungkin memprediksi munculnya gangguan cuaca antariksa dari suatu solar event sebelum datangnya penanda pertama diamati dari suatu solar event. Terkait dengan hal ini, pancaran radio merupakan penanda paling dini yang dapat diamati dari suatu peristiwa eruptif yang terjadi di korona Matahari (Salmane et al. 2018). Penelitian ini mencoba mendeteksi gelombang radio yang berasal dari Matahari yang umumnya berupa semburan radio Matahari. Dalam literatur ditemui bahwa setelah pengamatan yang panjang, semburan radio dapat dibedakan dari durasi, rentang frekuensi, maupun intensitasnya. Ada berbagai tipe dari semburan radio Matahari, yang biasa di klasifikasikan menjadi Tipe I, Tipe II, Tipe III, Tipe IV, dan Tipe V. Dalam penelitian Tugas Akhir ini, alat yang digunakan untuk pengambilan data ini adalah sistem Teleskop Radio Callisto. Teleskop Callisto ini digunakan karena memiliki rentang frekuensi yang lebar, yaitu antara 45-870MHz, sehingga diharapkan dapat mencakup beberapa tipe semburan radio.
Pada penelitian Tugas Akhir ini, penulis meneruskan pengembangan Teleskop Radio Callisto di Observatorium Bosscha, khususnya dalam hal karakterisasi dan uji coba pengamatan. Untuk itu, perangkat teleskop ini diinstalasi di Gedung CAS – ITB dan uji coba dilaksanakan selama Februari – Juni 2017. Hasilnya dipaparkan dalam Tugas Akhir ini, dan didapati bahwa kondisi gangguan RFI (Radio Frequency Interference) memberikan kendala yang sangat serius untuk memperoleh hasil pengamatan yang optimal.