Peningkatan populasi dan penggunaan bahan bakar fosil, peningkatan biaya produk
minyak serta penurunan cadangan sumber daya tersebut telah mendorong para
peneliti untuk mencari sumber daya alternatif baru salah satunya bioetanol.
Bioetanol harus memiliki kemurnian yang sama atau lebih tinggi dari 99-99,8%
berat sesuai dengan standar internasional untuk dapat digunakan sebagai bahan
bakar atau aditif. Distilasi ekstraktif konvensional menyajikan biaya energi relatif
tinggi sehingga diusulkan teknologi distilasi canggih berdasarkan intensifikasi dan
integrasi proses, yaitu dividing wall columns (DWC) yang merupakan implementasi
dari pengaturan totally thermally coupled distillation Petlyuk dalam satu shell
tunggal.
Penelitian ini bertujuan untuk mendesain dan mengoptimasikan konfigurasi kolom
distilasi konvensial dalam pemisahan etanol-air dengan pemisah etilen glikol,
mengembangkan langkah-langkah dalam mensimulasi dan mengoptimisasi distilasi
dengan konfigurasi E-DWC dalam pemisahan etanol-air dengan pemisah etilen
glikol, dan melakukan analisis tekno-ekonomi rinci dari konfigurasi kolom
konvensional dan kolom E-DWC untuk pemisahan etanol-air dengan pemisah etilen
glikol.
Dari hasil simulasi base case, total stages pada ketiga kolom masing-masing yaitu
30, 25, dan 4 dengan laju alir produk etanol 99,9 % fraksi massa yang didapat 6304
kg/jam dan laju alir solvent yang dibutuhkan 34140 kg/jam. Kemurnian produk
samping aliran water 2 pada SRC yaitu etanol sebesar 0,8679 fraksi massa yang
belum mengalami treatment. Pada simulasi base case optimasi, total stages pada
ketiga kolom masing-masing yaitu 48, 40 dan 5 dengan laju alir produk etanol 99,9
% fraksi massa yang didapat 10090 kg/jam dan laju alir solvent yang dibutuhkan
35670 kg/jam. Kemurnian produk samping aliran water 2 pada SRC sebesar 0,6872
fraksi massa yang telah mengalami treatment. Pada simulasi E-DWC, total stage
yang dibutuhkan 74 stage dengan laju alir etanol 99,9 % fraksi massa yang didapat
sebanyak 10040 kg/jam dan laju alir solvent yang dibutuhkan sebesar 33880
kg/jam. Hasil perhitungan biaya modal, E-DWC lebih hemat 86 % dan hasil TAC
E-DWC lebih hemat 6 %