digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Edi Nasra
PUBLIC Open In Flip Book Latifa Noor

COVER Edi Nasra
PUBLIC Open In Flip Book Latifa Noor

BAB1 Edi Nasra
PUBLIC Open In Flip Book Latifa Noor

BAB2 Edi Nasra
PUBLIC Open In Flip Book Latifa Noor

BAB3 Edi Nasra
PUBLIC Open In Flip Book Latifa Noor

BAB4 Edi Nasra
PUBLIC Open In Flip Book Latifa Noor

BAB5 Edi Nasra
PUBLIC Open In Flip Book Latifa Noor

PUSTAKA Edi Nasra
PUBLIC Open In Flip Book Latifa Noor

Merkuri merupakan salah satu logam berat yang paling berbahaya bagi makhluk hidup dan lingkungan perairan. Keberadaannya di lingkungan banyak disebabkan oleh aktivitas manusia, salah satunya bersumber dari limbah industri. Toksisitas merkuri meningkat secara drastis dalam tubuh makhluk hidup dalam bentuk persenyawaan organik, seperti metil merkuri melalui campur tangan bakteri di lingkungan perairan. Merkuri dilepaskan ke atmosfer melalui berbagai sumber alami maupun anthropogenic dan dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan dan makanan. Akumulasi merkuri pada tubuh manusia dapat menimbulkan berbagai dampak yang membahayakan, diantaranya kanker, rusaknya kelenjar reproduksi, kerusakan otak, kerapuhan tulang, dan keracunan pada sistem saraf pusat. Oleh karena itu, diperlukan metoda analisis yang sederhana tetapi cukup efektif untuk menentukan kadar merkuri. Banyak penelitian telah dilaporkan dalam menganalisis kadar merkuri, antara lain dengan metode cold vapour atomic absorption (CV-AAS), inductively coupled plasma mass spectrometry (ICP-MS) dan beberapa dengan metode kromatografi yang dimodifikasi dengan teknik spekrometri. Akan tetapi, semua analisis tersebut memerlukan proses yang rumit dan biaya yang cukup besar. Untuk meningkatkan sensitiftas analitik beberapa metoda prakonsentrasi seperti penggunaan mini kolom yang dikombinasikan dengan AAS, Atomic Fluorecence Spectrometry (AFS), ICP-MS atau spektofotometer UV-Vis, cukup efektif digunakan dalam analisis merkuri berbasis Flow Injection Analysis (FIA) atau analisis injeksi alir. Metoda ini dapat digunakan untuk menentukan kadar merkuri dalam konsentrasi rendah hingga limit deteksi dalam satuan part per billion. Teknik injeksi alir memiliki banyak keuntungan, diantaranya menghasilkan jumlah limbah yang kecil, meningkatkan kesensitifan metoda dan mudah dihungungkan dengan sistem terotomatisasi. Prakonsentrasi merupakan suatu metode yang dilakukan untuk menaikkan konsentrasi analit tanpa melalui proses penambahan standar. Pada penelitian ini prakonsentrasi dan analisis renik Hg (II) didasarkan pada pembentukan kompleks assosiasi antara HgI42- dengan ferroin, Fe(phen)32+ menggunakan minikolom C-18. C-18 merupakan adsorben non polar yang dapat digunakan untuk mengumpulkan kompleks logam dengan polaritas rendah dari larutannya melalui adsorbsi fase terbalik. Kompleks assosiasi kemudian dielusi dengan pelarut yang cocok seperti metanol atau etanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa HgI42-, Fe(phen)32+ dan kompleks assosiasi masing-masing menyerap pada panjang gelombang 352, 510 dan 512 nm (? = 68.619 L mol- cm-) yang menunjukkan kesensitifan prosedur. pH optimum pembentukan kompleks assosiasi didapat pada pH 4,5. Kapasitas retensi C-18 terhadap kompleks assosiasi sebesar 2,58 µ g Hg2+/ g C-18. Eluen yang paling baik digunakan untuk mengelusi kompleks assosiasi adalah metanol dengan volume 9 mL. Nilai presisi untuk metoda ini didapatkan 1,23 % KV (n=10) pada konsentrasi 60 µ g/L. Kepekaan dan batas deteksi masing-masing diperoleh 0,136 µ g/L dan 18,54 µ g/L. Linieritas diukur dengan kurva kalibrasi standar pada rentang konsentrasi 0,2 – 1,0 mg/L dengan persamaan regresi y = 34,4x + 30,012 (R2 = 0,9929). Sedangkan kinerja FIA diketahui dari nilai faktor pengayaan (Enrichment factor, EF) diperoleh yaitu sebesar 2,53 kali dibandingkan cara batch; nilai efisiensi konsentrasi (Concentration efficiency, CE) diperoleh sebesar 4,38 menit-1; nilai indeks konsumtif (Comsuntive index, CI) diperoleh sebesar 1,11 mL. Dari kinerja kinerja analitik dan kinerja analisis injeksi alir (FIA) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa metode ini dapat digunakan untuk analisis Hg(II) pada tingkat konsentrasi renik dalam sampel air.