digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008_TA_PP_EFRATA_P_MELIALA 1-COVER
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

2008_TA_PP_EFRATA_P_MELIALA 1-BAB_1
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

2008_TA_PP_EFRATA_P_MELIALA 1-BAB_2
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

2008_TA_PP_EFRATA_P_MELIALA 1-BAB_3
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

2008_TA_PP_EFRATA_P_MELIALA 1-BAB_4
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

2008_TA_PP_EFRATA_P_MELIALA 1-BAB_5
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

2008_TA_PP_EFRATA_P_MELIALA 1-BAB_6
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

2008_TA_PP_EFRATA_P_MELIALA 1-PUSTAKA
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Krisis energi yang terjadi dewasa ini memicu timbulnya pengembangan energi alternatif dengan batasan biaya yang relatif murah dan ramah lingkungan. Sumber daya air yang tersedia dengan debit yang kecil di daerah terpencil sebenarnya dapat dimanfaatkan. Penggunaan pompa jenis aliran campuran yang dapat diubah fungsinya menjadi turbin dengan cara membalikkan putarannya dan motor induksi berfungsi sebagai generator, sangat efektif dalam Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sehingga harga investasi lebih murah. Karena ketersediaan pompa dan motor induksi sangat banyak di pasaran. Dalam aplikasinya sebagai pembangkit listrik, beban yang diterima oleh konsumen idealnya memiliki tegangan dan frekuensi yang konstan. Pengujian ini melakukan pengaturan tegangan konstan secara manual yaitu dengan perubahan bukaan katup. Beberapa tegangan dalam pengujian ini meliputi 200 Volt, 220 Volt, dan 240 Volt dengan pembebanan maksimal yang berbeda-beda. Ketika pengujian, debit yang tersedia sangat terbatas yaitu 0,0668 m3/s, sehingga efisiensi maksimum yang diperoleh sebesar 71,27% pada putaran 1100 rpm, dan pembebanan 1,8 kW. Namun efisiensi dapat ditingkatkan mencapai kondisi optimum sebesar 82,27% pada putaran 1100 rpm, debit 0,0945 m3/s dan pembebanan 9 kW. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, diharapkan PLTMH seperti ini dapat direalisasikan sebagai salah satu unit pembangkit listrik di Indonesia untuk menjawab tantangan krisis energi.