Pertumbuhan sel-sel ragi untuk diameter koloni kurang dari 20 sel dapat dimodelkan
menggunakan sel granular berbentuk lingkaran dimana sel dapat tumbuh dan menghasilkan
sel anak (tunas). Gaya kontak, gaya gravitasi dan gaya Stokes diadopsi untuk
mengakomodasi karakteristik pertumbuhan dan interaksi sel-sel. Tahap simulasi
dibagi menjadi dua, yaitu tahap eksplisit untuk pertumbuhan sel dan tahap implisit
untuk penyusunan sel-sel pembentuk koloni. Hanya pada tahap eksplisit terjadi
perubahan waktu. Pada penelitian ini, telah dipelajari pengaruh kombinasi waktu
pertumbuhandan waktu reproduksi terhadap pertumbuhan jumlah sel dan diameter
koloni. Pada simulasi berlaku bahwa untuk kombinasi waktu pertumbuhan dan
waktu reproduksi yang sama, laju pertumbuhan jumlah sel yang dihasilkan bernilai
sama. Ditemukan bahwa laju pertumbuhan jumlah sel merupakan dua kali laju
pertumbuhan diameter koloni. Selain itu, dilakukan perbandingan hasil simulasi dengan
hasil eksperimen dan model Hexagonal Closed Packed (HCP) pada jumlah sel
yang sama. Pada perbandingan tersebut, didapatkan bahwa hasil simulasi memiliki
diameter koloni terkecil karena masih terdapat overlap pada susunan sel-selnya.