Perkembangan kawasan perumahan telah meningkat dengan pesat khususnya di
Kota Bandung. Perkembangan ini ditandai oleh ketidakseimbangan antara area
resapan dengan banyaknya area tutupan lahan bangunan dan perkerasan.
Ketersediaan ruang resapan yang masih sedikit mengurangi kualitas ekologi
kawasan perumahan dan urban. Hal ini didukung dengan kualitas koridor hijau
jalan di Bandung Selatan yang masih belum terencana dengan baik. Tingginya
penggunaan perkerasan baik di koridor jalan perumahan ataupun di taman-taman
akan meningkatkan limpasan air hujan yang berdampak pada permukaan. Limpasan
air hujan yang jatuh pada permukaan jalan telah mengandung polutan yang berasal
dari kendaraan dan jalur pejalan kaki. Sistem drainase yang terdapat pada kawasan
perkotaan berupa drainase beton, mendorong terjadinya aliran air secara langsung
menuju sungai. Drainase yang dialirkan langsung menuju sungai akan mencemari
kualitas airnya karena telah bercampur polutan dan dapat merusak tatanan
ekosistem sungai. Selain permasalahan tercemarnya air sungai hal ini juga akan
menyebabkan terjadinya banjir karena meningkatnya debit air sungai pada kawasan
yang lebih rendah. Sempadan sungai yang menjadi potensi untuk mengurangi
limpasan air yang langsung menuju ke sungai tidak bekerja dengan baik pada
Kawasan Suryalaya, Buah Batu. Sempadan sungai yang difungsikan sebagai area
resapan dan pembibitan direvitalisasi menjadi RTH non hijau. Hal ini akan
mengakibatkan bertambahnya debit air sungai karena air tidak dapat diresapkan
oleh permukaan tanah. Perancangan area sempadan sungai yang baik dapat
dimanfaatkan sebagai penyeimbang antara kebutuhan manusia terhadap ruang hijau
dengan lingkungan.
Jejaring hijau merupakan alternatif desain terhadap penyediaan RTH yang mulai
sulit untuk ditemukan akibat meningkatnya lahan tertutup bangunan. Jejaring Hijau
juga menyediakan jaringan koridor bagi ekosistem untuk saling mendukung satu
sama lain melalui hubungan patch dan corridor. Sistem jejaring hijau juga
menambah area resapan sebagai bagian dari sistem drainase. Bagian terpenting dari
perancangan jejaring hijau adalah dengan mengidentifikasi kawasan perumahan
dan sempadan melalui analisis jejaring hijau yang membahas potensi dan kondisi
rancangan, analisis jejaring hidrologi yang membahas segala permasalahan dengan
air, dan analisis jenis perumahan berdasarkan peraturan KDH yang berfungsi untuk
menambah ruang hijau pada setiap kapling rumah. Perancangan menggunakan
pendekatan jejaring hijau dan berbasis penegakan peraturan pemerintah untuk dapat
memaksimalkan jumlah area ruang hijau yang diinginkan. Fokus utama pada
konsep desain untuk menambah area hijau dan mengurangi air pada kawasan
rancangan. Dengan dirancangnya sebuah jejaring hijau pada area ini diharapkan
terciptanya koridor jaringan hijau jalan yang tidak terputus dan dapat saling
terhubung sehingga dapat memenuhi kebutuhan ruang hijau bagi masyarakat sekitar
dengan nilai ekologis.