Indonesia adalah negara tropis dengan potensi tenaga surya yang sangat besar.
Operator jaringan tenaga listrik harus mempersiapkan strategi untuk memitigasi
sifat tenaga surya yang berubah-ubah. Sistem tenaga listrik harus lebih fleksibel
untuk menerima daya yang fluktuatif dari PV. Terdapat beberapa opsi untuk
meningkatkan fleksibilitas sistem dalam menghadapi integrasi energi terbarukan.
Salah satu cara yang ekonomis adalah dengan melaksanakan peramalan tenaga
surya. Di sisi lain, penggunaan machine learning semakin populer saat ini.
Machine learning memiliki banyak aplikasi termasuk dalam hal prediksi. Dalam
tesis ini, peramalan tenaga surya dilaksanakan dengan menggunakan jaringan
saraf tiruan dan untuk memprediksi daya output dari PV untuk satu jam ke depan.
Jaringan tersebut dilatih dengan menggunakan jaringan saraf tiruan propagasi
balik (BPPN) dan mesin pembelajaran ekstrim (ELM). Daya output PV dan
kondisi cuaca historis, serta variable waktu digunakan sebagai inputan. Mesin
pembelajaran ekstrim digunakan karena kelebihannya dalam akurasi dan waktu
komputasi dibandingkan jaringan saraf tiruan propagasi balik.