BAB 4 Theo Syamuda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2018_TA_PP_THEO_SYAMUDA_1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Alice Diniarti COVER Theo Syamuda
PUBLIC Alice Diniarti
BAB 1 Theo Syamuda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Theo Syamuda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Theo Syamuda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Erosi merupakan peristiwa terlepasnya partikel tanah dari suatu tempat ke tempat
lain akibat terbawa air maupun angin. Secara umum, laju erosi pada suatu kawasan
dipengaruhi oleh faktor iklim, tanah, topografi, vegetasi, dan manajemen tanah.
Setiap tipe Land Use/Land Cover (LU/LC) memiliki laju erosi yang berbeda
bergantung kepada faktor-faktor yang mempengaruhi laju erosi. Kawasan Situ
Ciseupan berbatasan dengan kawasan konservasi dan diharapkan berfungsi sebagai
kawasan lindung, namun masyarakat setempat memanfaatkan kawasan sebagai
lahan untuk kegiatan agrikultur. Karakter tersebut mengakibatkan kawasan Situ
Ciseupan termasuk dalam daerah yang rentan terhadap peristiwa erosi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengestimasi laju kehilangan tanah pada Kawasan Situ
Ciseupan berdasarkan kondisi terkini dan beberapa kondisi hipotesa. Laju
kehilangan tanah dalam kondisi hipotesa disimulasikan berdasarkan lima jenis Land
Use/Land Cover (LU/LC) hipotesa. Laju kehilangan tanah didapatkan dari analisis
spasial dengan skema Revised Universal Soil Loss Equation (RUSLE). Nilai akhir
RUSLE merupakan hasil dari perkalian lima faktor yang mewakili faktor-faktor
yang mempengaruhi erosi. Nilai akhir RUSLE merupakan besar laju erosi pada
setiap titik di kawasan Situ Ciseupan dengan satuan ton/ha/tahun. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata laju kehilangan tanah pada kondisi tipe LU/LC
terkini di Kawasan Situ Ciseupan adalah 35,3 ton/ha/tahun, terdiri dari area dengan
kelas erosi ringan seluas 76,5%, kelas erosi sedang seluas 10,4%, erosi tinggi seluas
6,3%, erosi sangat tinggi seluas 5,6%, dan erosi parah seluas 1,3%. Lahan dengan
kelas erosi sangat tinggi dan parah berkontribusi sebesar 64,71% dari total
kehilangan tanah yang terjadi pada kawasan Situ Ciseupan. Untuk simulasi, dibuat
lima kondisi tipe lahan yang mengasumsikan kondisi lahan seluruhnya (100%)
berupa masing-masing lahan terbuka, pemukiman, padang rumput, agrikultur, dan
tegakan hutan. Laju kehilangan tanah terendah didapat dari hasil simulasi
menggunakan tipe lahan hipotesa hutan dengan rata-rata sebesar 2 ton/ha/tahun,
sedangkan tipe lahan hipotesa lahan terbuka menghasilkan kawasan dengan laju
kehilangan tanah tertinggi bernilai 410 ton/ha/tahun. Besar laju kehilangan tanah
pada Kawasan Situ Ciseupan akan meningkat 1163% jika 100% LU/LC lahan
kondisi terkini diubah menjadi lahan terbuka, meningkat 873% jika 100% LU/LC
terkini diubah menjadi pemukiman, meningkat 520% jika 100% diubah menjadi
padang rumput, meningkat 317% jika 100% diubah menjadi agrikultur, dan
menurun 93% jika 100% diubah menjadi hutan.