2006_TS_PP_HELLNA_TEHUBIJULUW_1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Latifa Noor 2006_TS_PP_HELLNA_TEHUBIJULUW_1-COVER.pdf
PUBLIC  2006_TS_PP_HELLNA_TEHUBIJULUW_1-BAB1.pdf
PUBLIC  2006_TS_PP_HELLNA_TEHUBIJULUW_1-BAB2.pdf
PUBLIC  2006_TS_PP_HELLNA_TEHUBIJULUW_1-BAB3.pdf
PUBLIC  2006_TS_PP_HELLNA_TEHUBIJULUW_1-BAB4.pdf
PUBLIC  2006_TS_PP_HELLNA_TEHUBIJULUW_1-BAB5.pdf
PUBLIC  2006_TS_PP_HELLNA_TEHUBIJULUW_1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Latifa Noor
Penentuan energi kisi, U, sangat penting dilakukan pada suatu senyawa ionik karena harganya menjadi kendali termodinamika pembentukan senyawa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan rumusan energi kisi yang berlaku untuk senyawa oksida perovskit dan membandingkan energi kisi dari persamaan yang dihasilkan dan hasil simulasi atomik. Oksida-oksida perovskit yang digunakan dalam studi ini adalah golongan lantanoid ferat (LnFeO3) dan aluminat (LnAlO3). Kedua kelas senyawa oksida ionik terner tersebut memiliki grup ruang Pbnm atau R-3c. Energi kisi oksida-oksida perovskit telah ditentukan dengan persamaan pendekatan energi kisi Glasser (G), Glasser-Jenkins, (GJ), dan Yoder-Flora, (YF). Aluran antara energi kisi yang dihitung dengan siklus Born-Haber, U(BHC), terhadap U(G),U(GJ), dan U(YF) berturut-turut menghasilkan R2 = 0,8872, 0,5919 dan 0,9982. Berdasarkan aluran tadi disimpulkan bahwa pendekatan terbaik untuk U(BHC) adalah U(YF). Persamaan sederhana hasil aluran U(BHC) terhadap U(YF) adalah UOksida perovskit =?1,0579 U(YF) – 835,06 ? kJ/mol. Metoda simulasi atomik juga telah digunakan untuk menentukan energi kisi, dan hasilnya dibandingkan dengan energi kisi persamaan sederhana, selisih yang didapatkan untuk semua senyawa yang dipelajari didapatkan sangat kecil. Parameter struktur hasil simulasi didapatkan sesuai dengan hasil studi difraksi sinar X.