digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Daniel Sidabutar
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Daniel Sidabutar
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Daniel Sidabutar
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Daniel Sidabutar
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Daniel Sidabutar
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Daniel Sidabutar
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PT. IP adalah perusahaan produsen listrik yang memasok listrik terutama di Jawa dan Bali, salah satu unit bisnisnya adalah PT. IP UJP PLTU Lontar. PLTU Lontar memiliki manajemen aset yang bertujuan menjaga aset fisik di tempat kerja untuk memastikan pengoperasian yang benar dengan biaya yang optimal. Sejauh ini, PLTU Lontar telah menjalankan system pemeliharaan yang mengimplementasikan Preventive Maintenance, Corrective Maintenance, dan Predictive Maintenance. Tetapi hasilnya belum terasa optimal. Hal ini disebabkan oleh proses produksi yang tidak normal karena kerusakan peralatan yang menyebabkan penurunan daya listrik Rekomendasi dari tinjauan rapat Manajemen telah dibuat. Rekomendasi tersebut adalah untuk melakukan perbaikan dalam pemeliharaan preventif dengan melakukan pemeliharaan mandiri yang dilakukan oleh operator, Jalankan pemeliharaan berdasarkan rencana kerja yang komprehensif, menjaga kebersihan tempat kerja dan tingkatkan patrol cek. Pendidikan dan Pelatihan juga diberikan kepada operator dan teknisi untuk meningkatkan keterampilan mereka. Total Productive Maintenance (TPM) adalah program pemeliharaan yang berkonsentrasi pada keterlibatan total semua pegawai, mulai dari manajemen puncak, sampai kepada struktur terbawah dalam organisasi. TPM mempraktekkan program pemeliharaan dengan melakukan pelatihan, Pemeliharaan mandiri dan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke). Program ini mengharapkan hasil yang maksimal dalam Overall Equipment Effectiveness (OEE), tempat kerja yang lebih bersih, rapi dan karyawan yang bekerja dengan semangat Penelitian ini disusun berdasarkan metode kualitatif dengan melakukan wawancara dengan manajemen puncak, manajemen menengah di perusahaan dan pelanggan. Wawancara mendalam dilakukan untuk mengeksplorasi bagaimana pendapat responden tentang pelaksanaan total productive maintenance. Dari hasil wawancara dan studi literatur, Ada empat rekomendasi yang akan diberikan kepada PT IP Lontar yaitu pembentukan tim implementasi TPM, OEE dimasukan pada system penilaian KPI, Komunikasi dan promosi tentang aktivitas TPM, dan pengembangan pegawai. Pada akhirnya, jika total productive maintenance telah dilaksanakan secara efektif, perusahaan dapat mengurangi biaya pemeliharaan dan meningkatkan keandalan masing-masing peralatan karena memiliki fondasi yang kuat dalam bentuk sistem pemeliharaan yang terstruktur.