digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2010_TA_PP_RIZKY_INSYANI_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_RIZKY_INSYANI_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_RIZKY_INSYANI_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_RIZKY_INSYANI_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_RIZKY_INSYANI_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_RIZKY_INSYANI_1-BAB5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Perkembangan zaman menuntut manusia untuk dapat mengakses informasi, teknologi dan komunikasi dengan cepat. Oleh karena itu, kebutuhan alat-alat elektronik portable menjadi sangat penting. Keberadaan alat-alat elektronik portable yang bersifat mobile dapat beroperasi karena adanya dukungan penyuplai daya/energi berupa baterai litium (Li-ion). Namun, penggunaan baterai litium yang tidak baik dapat menyebabkan kebocoran cairan elektrolit berupa LiClO4 yang berbahaya bagi lingkungan dan self-discharge yang tinggi. Hal ini dapat ditangani dengan penemuan elektrolit bermatriks padatan polimer yang disebut polielektrolit. Produksi polielektrolit juga dituntut ramah lingkungan agar resiko pencemaran lingkungan akibat bahan beracun dapat diturunkan. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada sintesis membran polielektrolit yang ramah lingkungan dengan harga murah untuk aplikasi baterai litium. Penyiapan membran polielektrolit dilakukan dengan cara casting larutan polimer. Bahan utama yang digunakan untuk pembuatan membran polielektrolit adalah polistiren yang diperoleh dari isolasi limbah styrofoam, polihidroksibutirat dan garam litium perklorat. Polistiren terlebih dahulu disulfonasi dengan asetil sulfat membentuk polistiren tersulfonasi. Ketiga bahan utama tersebut dicampur dan dilarutkan pada pelarut, kemudian larutan campuran larutan polimer dicasting dalam cawan petri dan pelarutnya diuapkan. Analisis berat molekul dengan metode viskometri diperoleh berat molekul PS, PSS, dan PHB masing-masing sebesar 178.175 g/mol, 236.060 g/mol, dan 92.000 g/mol. Derajat sulfonasi polistiren (PS) setelah dilakukan proses sulfonasi dengan asetil sulfat pada suhu 40oC selama 30 menit diperoleh sebesar 14,6%. Membran padat PSS-LiClO4-PHB dikarakterisasi dengan analisis gugus fungsi menggunakan Fourier Transform Infrared (FTIR), analisis kekuatan mekanik menggunakan Tensile Tester Instron, analisis konduktivitas menggunakan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) dan analisis morfologi permukaan menggunakan mikroskop optik. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa semakin besar %LiClO4 (dari 2,5% sampai 12,5%) dalam membran, konduktivitas membran dan kekuatan mekanik membran meningkat, akan tetapi permukaan membran semakin tidak merata.