digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2010_TA_PP_HARISH_GHANI_IZZATULLAH_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_HARISH_GHANI_IZZATULLAH_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_HARISH_GHANI_IZZATULLAH_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_HARISH_GHANI_IZZATULLAH_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_HARISH_GHANI_IZZATULLAH_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_HARISH_GHANI_IZZATULLAH_1-BAB5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Rendahnya tingkat dekomposisi plastik menjadi penyebab terjadinya penumpukan sampah plastik yang mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan. Penggunaan bahan polimer oxo-biodegradable yang mengandung senyawa pro-oksidan dapat menjadi solusi untuk mengurangi penumpukan sampah plastik di lingkungan. Pada penelitian ini dilakukan sintesis tembaga stearat sebagai aditif oksidan untuk pembuatan oxo-biodegradable HDPE (HDPEOx) dengan variasi konsentrasi aditif oksidan 0, 0,05, 0,1, 0,2 dan 2 % (w/w). Film HDPEOx diberikan perlakuan termal pada suhu 50, 70, 100 °C selama 10 hari dan penyinaran UV selama 1, 5, dan 10 hari. Karakterisasi tembaga stearat dilakukan antara lain melalui analisis gugus fungsi dengan FTIR (Fourier Transform Infra Red), penentuan titik leleh menggunakan melting block, dan Thermogravimetry Analysis (TGA). Pada spektrum infra merah terjadi pergeseran bilangan gelombang untuk gugus karbonil (C=O) tembaga stearat hasil sintesis menjadi lebih rendah yaitu 1587,29 cm-1 dibandingkan dengan asam stearat yaitu 1703,50 cm- 1. Titik leleh tembaga stearat yang diperoleh melalui analisis melting block berada pada rentang 105 – 108 °C, sedangkan titik leleh pada literatur sebesar 106 °C. Film HDPE, HDPEOx 0,2 % (w/w) aditif, HDPEOx 0,2 % (w/w) aditif dengan perlakuan termal 70 °C, dan HDPEOx 0,2 % (w/w) aditif dengan penyinaran UV selama 10 hari memiliki nilai Modulus Young masing-masing sebesar 96,779 MPa, 106,271 MPa, 152,629 MPa, dan 138,380 MPa. Film HDPEOx dengan konsentrasi aditif sebanyak 0,2 % (w/w) dan diberikan perlakuan termal pada suhu 70 °C maupun penyinaran UV selama 10 hari, tidak menunjukkan perubahan puncak serapan pada spektra FTIR, akan tetapi terjadi perubahan fisik dan warna film menjadi kekuning-kuningan, dan setelah dilakukan uji biodegradasi selama 30 hari tidak terjadi pengurangan massa pada polimer. HDPEOx dengan konsentrasi aditif 2 % (w/w) yang diberikan perlakuan termal selama 10 hari pada suhu 25, 50, dan 70 °C, menunjukkan adanya perubahan puncak serapan IR pada bilangan gelombang sekitar 1600 – 1800 cm-1, yang menunjukkan terjadinya oksidasi polimer menghasilkan pembentukan gugus fungsi karbonil (C=O). HDPEOx dengan aditif 2 % (w/w) yang diberikan perlakuan termal pada suhu 25, 50, dan 70 °C memiliki nilai Modulus Young yang meningkat dengan semakin tingginya suhu perlakuan termal yang diberikan.