digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2010_TA_PP_GAOS_MULYAWAN_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_GAOS_MULYAWAN_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_GAOS_MULYAWAN_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_GAOS_MULYAWAN_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_GAOS_MULYAWAN_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_GAOS_MULYAWAN_1-BAB5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Bioetanol dapat menjadi salah satu alternatif atau aditif untuk bahan bakar. Bioetanol dapat dibuat dengan metoda fermentasi monosakarida. Untuk memisahkan campuran pati dan monosakarida dapat dilakukan dengan menggunakan membran. Dalam penelitian ini, membran polyblend diproduksi dengan mencampurkan dua jenis polimer, yaitu poli (metilmetakrilat) (PMMA) dalam DMF dan selulosa asetat (CA) dalam DMAc. Membran PMMA dan CA dengan perbandingan 17,5% dan 7,5% masing-masing memiliki kinerja optimal. Larutan cetak membran kemudian dicetak dan dikoagulasikan dalam air bebas mineral pada suhu 10 °C dan suhu kamar untuk mensintesis dua jenis membran. Setelah dikoagulasikan, masing-masing membran di atas kemudian diberi perlakuan annealing 80oC selama 10 menit. Membran hasil sintesis kemudian dikarakterisasi melalui percobaan filtrasi untuk menentukan permeabilitas dan rejeksi membran, SEM (Scanning Electron Microscopy), spektroskopi inframerah dan pengukuran sudut kontak. Rejeksi membran yang optimum terhadap pati adalah menjadi antara 40-50% dan terhadap maltosa adalah kurang dari 11%.