digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2010_TA_PP_FITHRA_SHABRINA_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_FITHRA_SHABRINA_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_FITHRA_SHABRINA_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_FITHRA_SHABRINA_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_FITHRA_SHABRINA_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_FITHRA_SHABRINA_1-BAB5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Korosi adalah suatu peristiwa penurunan mutu logam yang diakibatkan adanya interaksi antara logam dengan lingkungannya secara kimia atau elektrokimia. Korosi dapat dikendalikan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menggunakan inhibitor korosi. N,N-dibenzoilhidroksiamida adalah salah satu senyawa organik yang dapat berfungsi sebagai inhibitor korosi. Senyawa ini disintesis dari propanaloksim dan benzoil klorida menggunakan metode MAOS (microwave assisted organic synthesis). Produk yang terbentuk dianalisis menggunakan kromatografi lapis tipis (eluen n-heksanaa : etil asetat = 7 : 3) yang menunjukkan bahwa produk bersifat lebih polar dibandingkan prekursornya. Senyawa hasil sintesis memiliki titik leleh 120-122oC. Spektrum FTIR produk menunjukkan adanya gugus C=O (karbonil) di 1687,71 cm-1 dan N-C di 1292,31 cm-1. Hasil pengukuran spektroskopi massa terhadap produk hasil sintesis menggunakan HRMS TOF ES+ [M+H]+ adalah 242,0798. Hal ini sesuai dengan rumus molekul senyawa N,N-dibenzoilhidroksiamida yaitu C14H11NO3. Spektrum 1H- NMR produk menunjukkan adanya benzena monosubtitusi pada geseran kimia 7-8 ppm dan keberadaan gugus karbonil di 167 ppm pada spektrum 13C-NMR. N,N-dibenzoilhidroksiamida diuji daya inhibisinya pada baja karbon dengan menggunakan metode EIS dan Tafel dalam lingkungan korosif bufer asetat. Efisiensi inhibisi terbesar berada pada kondisi pengukuran suhu 30oC, dalam lingkungan bufer asetat pH 4,4 dan konsentrasi inhibitor 40 ppm yaitu 82,41%. Energi aktivasi sebelum penambahan inhibitor adalah sebesar 58,53 kJ/mol dan setelah penambahan inhibitor sebesar 96,36 kJ/mol. Nilai ?Gads senyawa hasil sintesis adalah -41,08 kJ/mol yang menunjukkan bahwa adsorpsi inhibitor hasil sintesis pada baja karbon terjadi secara kimia.