digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2010_TA_PP_FEBRINA_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_FEBRINA_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_FEBRINA_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_FEBRINA_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_FEBRINA_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2010_TA_PP_FEBRINA_1-BAB5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Saat ini penggunaan pasir Pulau Biawak hanya terbatas sebagai adsorben. Pada penelitian ini pasir Pulau Biawak dimodifikasi sebagai material penguat struktur tanah. Pasir Pulau Biawak diimpregnasi dalam emulsi polivinil asetat (PVAc) yang berasal dari lem kayu. Tahap pertama adalah karakterisasi fisik dan kimia sebelum impregnasi yaitu penentuan porositas dan permukaan dengan SEM, gugus fungsi dengan FTIR, komposisi dengan XRF, kapasitas tukar ion, ketahanan panas, dan massa jenis. Hasil dari karakterisasi awal didapatkan pasir mengandung karbonat yang tinggi dengan pori-pori yang merata. Modifikasi dilakukan dengan pembuatan larutan lem dengan 14, 20, 33% berat serta perbandingan pasir dan larutan lem yairu 1:5 dan 1:10. Karakterisasi dilakukan dengan penentuan FTIR, kapasitas tukar ion, massa jenis, ketahanan panas, ketahanan terhadap asam, air, dan basa. Modifikasi yang paling baik yaitu pada konsentrasi lem kayu 14% berat dengan perbandingan pasir dan lem yaitu 1:5 setelah uji tukar ion dan massa jenis dilakukan. Modifikasi terhadap pasir Pulau Biawak berhasil dilakukan dilihat dengan adanya perubahan pada spektrum spektrofotometri inframerah dengan metode transmisi dan refleksi (DRS).