digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2011_TA_PP_SYLVIA_AYU_BETHARI_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_SYLVIA_AYU_BETHARI_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_SYLVIA_AYU_BETHARI_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_SYLVIA_AYU_BETHARI_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_SYLVIA_AYU_BETHARI_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_SYLVIA_AYU_BETHARI_1-BAB5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Air berperan penting baik di alam maupun untuk manusia dengan beragam kegiatan yang sangat kompleks. Timbulnya permasalahan air secara global dapat disebabkan oleh adanya pencemaran yang diakibatkan oleh aktifitas manusia. Limbah cair industri dapat mengandung ion – ion logam seperti ion Cd(II) yang berbahaya bagi manusia dan sulit didegradasi oleh mikroorganisme sehingga logam akan terakumulasi di lingkungan. Pada penelitian ini, analisis ion logam Cd(II) menggunakan sensor optik telah dikembangkan dan dievaluasi. Optimasi yang dilakukan berupa pengembangan lapis tipis/film Tetraethyl orthosilicate (TEOS) menggunakan 4-(2-Pyridylazo)resorcinol monosodium salt monohydrate (PAR) sebagai ligan. Ion logam Cd(II) akan bereaksi dengan PAR membentuk senyawa kompleks berwarna. Cetyltrimethylammonium bromide (CTAB) ditambahkan pada proses pembuatan lapis tipis sebagai pembentuk template. Lapis tipis yang awalnya berwarna kuning ketika ditambahkan ion logam Cd(II) akan berubah menjadi jingga dan menyerap dengan kuat pada panjang gelombang 494 nm. Perubahan warna yang terjadi akibat keberadaan ion logam Cd(II) akan sebanding dengan konsentrasi sehingga dapat dijadikan sebagai dasar analisis kuantitatif. Dengan menggunakan sampel air sungai, hasil analisis menunjukkan persen perolehan kembali sebesar 88 – 103,44 % dan nilai kepekaan 0,20 ppm/unit absorbansi dengan kadar ion logam Cd(II) sebesar 1,86 – 2,70 ppm. Penambahan asam nitrat dapat melepaskan kembali ion logam Cd(II) sehingga sensor dapat digunakan kembali atau bersifat reusable. Hal ini dapat mengefisiensikan penggunaan reagen dan analisis ion logam Cd(II) di lingkungan dapat menjadi lebih baik