digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam dunia sintesis kimia organik, senyawa turunan 1,2,3-triazol merupakan senyawa yang mendapat perhatian besar karena sifatnya yang aplikatif, salah satunya dapat digunakan sebagai inhibitor korosi. Beragam metode sintesis terus dikembangkan demi mewujudkan sintesis senyawa turunan 1,2,3-triazol yang efektif, efisien, serta dapat mendukung “green chemistry”. Pada penelitian ini telah berhasil dilakukan pengembangan metode sintesis etil- 1-benzil-5-metil-1H-1,2,3-triazol-4-karboksilat dengan metode MAOS. Sintesisnya dilakukan dalam 2 tahap. Pada tahap pertama dilakukan pembentukan benzil azida (1) dari natrium azida dan benzil bromida memakai metode konvensional, lalu produk 1 direaksikan dengan etil asetoasetat dalam basa kalium karbonat menggunakan metode MAOS untuk membentuk etil-1-benzil-5-metil-1H-1,2,3-triazol-4-karboksilat (2). Metode MAOS dapat memberikan perbaikan dalam hal waktu reaksi dan meminimalisir penggunaan pelarut organik. Uji kemurnian produk menggunakan KLT dengan eluen n-heksana:etil-asetat=2:1 menunjukkan bahwa senyawa 2 lebih polar daripada senyawa 1. Titik leleh senyawa 2 sebesar 75-77 oC dan rendemennya 37,5%. Pengukuran spektroskopi massa senyawa 2 menggunakan TOF MS ES? menunjukkan adanya puncak pada 245,1244 yang bersesuaian dengan rumus molekul C13H15N3O2. Elusidasi struktur telah dipastikan melalui spektroskopi IR, 1H-NMR, maupun 13C-NMR. Uji inhibisi korosi senyawa 2 dilakukan dengan metode EIS (Electrochemical Impedance Spectroscopy) pada baja karbon dalam NaCl 1% (w/v) yang dijenuhkan dengan CO2. Diperoleh hasil bahwa efisiensi inhibisi korosi terbesar senyawa 2, terdapat pada konsentrasi 70 ppm dan suhu 45 ?C sebesar 91,54% dan adsorpsi di permukaan logamnya berlangsung secara isoterm adsorpsi Langmuir.