digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2011_TA_PP_HANNA_PUTRI_BAYU_SIREGAR_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_HANNA_PUTRI_BAYU_SIREGAR_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_HANNA_PUTRI_BAYU_SIREGAR_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_HANNA_PUTRI_BAYU_SIREGAR_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_HANNA_PUTRI_BAYU_SIREGAR_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_HANNA_PUTRI_BAYU_SIREGAR_1-BAB5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Timbal dapat terkandung di dalam limbah hasil aktivitas manusia, selain itu juga terkandung di dalam air dan juga beberapa makanan. Besarnya kadar timbal dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup, baik manusia, tumbuhan maupun hewan dan juga dapat merusak lingkungan sekitar. Pada umumnya timbal yang terkandung di dalam air jumlahnya kecil, sehingga untuk menganalisis kadar timbal di dalam air dapat menggunakan metode analisis injeksi alir dimana detektor yang digunakan yaitu spektrofotometri sinar tampak. Panjang gelombang maksimum yang digunakan pada metode injeksi alir ini adalah 600 nm. Analisis timbal juga dapat mengganggu lingkungan dengan adanya sisa zat analisis yang dapat terbuang di lingkungan, maka dari itu metode injeksi alir yang digunakan, yaitu metode analisis injeksi alir siklik. Prinsip analisis ini, yaitu timbal akan bereaksi dengan arsenazo(III) di dalam detektor dan pada saat keluar detektor, timbal akan tertinggal di kolom yang digunakan dan arsenazo (III) dapat digunakan kembali. Hasil dari metode ini memberikan kelinieran pada konsentrasi 2-8 ppm dengan koefisien variansi sebesar 2,6% dan limit deteksi sebesar 2,07 ppm. Analisis timbal ini juga menghasilkan persen recovery 100,55%.