digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2011_TA_PP_EKA_SUSILAWATI_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_EKA_SUSILAWATI_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_EKA_SUSILAWATI_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_EKA_SUSILAWATI_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_EKA_SUSILAWATI_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_EKA_SUSILAWATI_1-BAB5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Korosi merupakan salah satu masalah dalam perindustrian yang dampaknya sangat merugikan. Cara pencegahan korosi terbaik di bagian dalam pipa adalah dengan penambahan suatu inhibitor korosi. Senyawa Benzotiazol-2-tiol merupakan salah satu senyawa organik yang bisa berpotensi sebagai inhibitor korosi. Pada penelitian ini, senyawa Benzotiazol-2- tiol dimodifikasi menjadi S-benzo[d]tiazol-2-il benzotioat dengan cara mereaksikan Benzotiazol-2-tiol dengan Benzoil klorida dan KOH menggunakan metode Microwave Assisted Organic Synthesis (MAOS). Produk yang terbentuk dikarakterisasi dengan uji KLT menggunakan eluen n-heksan : etil asetat = 7 : 3 yang menunjukkan bahwa produk memiliki sifat yang lebih nonpolar dibandingkan prekursornya. Titik leleh senyawa adalah 120 - 123?C. Spektrum IR menunjukkan adanya puncak karbonil yang berasal dari gugus tioester pada 1723,8 cm-1. Spektrum HRMS TOF ES+, 1H-NMR, dan 13C-NMR menunjukkan bahwa produk yang diperoleh adalah S-benzo[d]tiazol-2-il benzotioat. Senyawa S-benzo[d]tiazol-2- il benzotioat diuji daya inhibisi korosinya untuk baja karbon dalam larutan HCl 0,1 M dengan menggunakan metode elektrokimia, yaitu Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) dan Tafel. Efisiensi inhibisi maksimum Benzotiazol-2-tiol adalah 96,72% pada suhu 30?C dan konsentrasi 70 ppm, sedangkan S-benzo[d]tiazol-2-il benzotioat 89,72% pada suhu 55?C dan konsentrasi 70 ppm. Energi aktivasi sebelum penambahan inhibitor adalah 81,70 kJ/mol. Penambahan Benzotiazol-2-tiol dan S-benzo[d]tiazol-2-il benzotioat mengubah energi aktivasi secara berturut-turut menjadi 102,45 kJ/mol dan 52,86 kJ/mol. Modifikasi dari Benzotiazol-2-tiol menjadi S-benzo[d]tiazol-2-il benzotioat menunjukkan adanya penurunan daya inhibisi korosi pada baja karbon dalam larutan HCl 0,1 M.